Ilustrasi rice cooker. Foto: Shutterstock
Media Indonesia • 5 November 2023 12:06
Jakarta: Realisasi pembagian alat memasak berbasis listrik (AML) atau penanak nasi (rice cooker) secara cuma-cuma ke masyarakat akan molor.
Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agus Cahyono mengatakan pembagian rice cooker itu paling lambat akan dilakukan pada Desember 2023. Waktu pemberian ini molor dari target awal yang direncanakan pemerintah pada bulan ini.
"Ini harus terbagi di tahun ini. Sebelum Desember harus disalurkan," kata Agus di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, dilansir Media Indonesia, Minggu, 5 November 2023.
Rencana pemberian rice cooker secara gratis ke masyarakat tertuang dalam Peraturan Menteri ESDM No 11 Tahun 2023 tentang Penyediaan Alat Masak Berbasis Listrik bagi Rumah Tangga.
Baca juga: Bagi-bagi Rice Cooker Bukan Gimmick Politik
Anggaran rice cooker
Anggaran untuk program tersebut mencapai Rp347,5 miliar dengan target penerima 500 ribu rumah tangga di tahun ini.
Agus menjelaskan alasan belum disalurkan
rice cooker ke pelanggan PLN saat ini ialah karena pihaknya masih melakukan proses tender atau pengadaan produk AML lewat sistem informasi elektronik atau e-katalog pemerintah.
Kementerian ESDM belum menunjuk resmi perusahaan atau produsen
rice cooker yang terlibat dalam pemberian alat penanak nasi.
"Ya kan kalau belum kontrak bagaimana menyalurkannya. Lalu, tidak ada tendensi merek A, B, C. Semua tergantung dari e-katalog. Kan ada proses seleksinya, soal tingkat kandungan dalam negeri (TKDN), purnajual dan sebagainya," ucap dia.
Masalah lainnya perihal belum dibagikan
rice cooker ialah masih dilakukannya pemadanan data calon penerima dengan PT PLN (Persero). Adapun penerima merupakan pelanggan PLN atau PLN Batam berdaya 450 volt ampere (VA) sampai 1.300 VA yang berdomisili di daerah tersedia listrik 24 jam menyala dan tidak memiliki
rice cooker sebelumnya.
Data calon penerima AML yang dihimpun PLN ialah nama calon penerima, nomor induk kependudukan (NIK), nomor identitas pelanggan PT PLN (Persero) atau PT PLN Batam dan alamat calon penerima AML yang mencantumkan nama desa/kelurahan, kecamatan, kabupaten/kota, dan provinsi.
"Ini kan sasarannya rumah tangga. Ada datanya, seperti (pemadanan) data kemiskinan (lewat Data Terpadu Kesejahteraan Sosial/DTKS). Nanti dari Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan ESDM yang membagikan (
rice cooker)," jelas dia.
(Insi Nantika Jelita)