Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep melakukan rapat perdananya bersama sejumlah kader PSI. MI/Rifaldi
Candra Yuri Nuralam • 2 March 2024 18:21
Jakarta: Pengamat Politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia Ujang Komarudin menilai demokrasi bisa rusak jika didapatkan lewat jalan curang. Hal ini menanggapi suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang tiba-tiba melonjak.
“Ya kalau misalkan sengaja diloloskan dengan cara tidak halal ya demokrasi kita menjadi rusak, demokrasi kita dibajak oleh kepentingan oknum atau kelompok tertentu, dan demokrasi kita jadi tidak sehat,” kata Ujang kepada Medcom.id, Sabtu, 2 Maret 2024.
Ujang mewanti-wanti praktik jual beli suara dalam pileg. Sebab, suara rakyat dinilai sakral dalam pesta demokrasi.
“Inilah yang menjadi catatan dalam demokrasi kita di pemilu, bahwa sejatinya suara rakyat dirusak seandainya ada kecurangan,” ujar Ujang.
Dalam pemilu ini, beredar informasi adanya gerakan untuk memindahkan suara partai kecil ke PSI. Ujang mulai menilai isu itu masuk akal setelah suara PSI melonjak drastis.
Menurutnya, praktik itu sangat disayangkan jika benar terjadi. Ujang menegaskan kecurangan berbahaya bagi demokrasi di Indonesia.
“Ini sangat disayangkan, karena ini sangat merusak demokrasi kalau betul-betul terjadi,” ujar Ujang.
Baca juga:
Quick Count">Lonjakan Suara PSI Dinilai Tak Normal Karena Bertolak dengan Quick Count |