Candaan Zulhas Mengarah ke Pembohongan Publik

Guru Besar Komunikasi Politik Fakultas Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Karim Suryadi/Medcom.id

Candaan Zulhas Mengarah ke Pembohongan Publik

Kautsar Widya Prabowo • 24 December 2023 14:22

Jakarta: Candaan Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan (Zulhas) terkait gerakan salat berpotensi mengarah ke kebohongan publik. Zulhas menyebut ada masyarakat yang mengganti gerakan salat karena mendukung calon presiden (capres) Prabowo Subianto. 

"Apa ini bukan kebohongan publik kalau dia tidak bisa menunjukkan memang ada orang yang seperti itu," ujar Guru Besar Komunikasi Politik Fakultas Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Karim Suryadi dalam diskusi virtual Crosscheck Medcom.id bertajuk "Zulhas Bercanda Salat, Gak Takut Kualat," Minggu, 24 Desember 2023.

Karim tidak menemukan adanya candaan dalam pernyataan Zulhas yang terkait pengubahan gerakan salat. Padahal, pernyataan tersebut seharusnya didasari pengalaman pribadi Zulhas. 

"Dia mengamati tahiyat akhir tidak lagi satu telunjuk pengamatan dia, di mana pengamatan itu terjadi jauh di sana, jauh di mana, di Hongkong, Korea, itu juga gak jelas," jelasnya. 
 

Baca: Kasus Candaan Zulhas, MUI Diminta Gelar Uji Fatwa

Ia menegaskan fenomena ini tidak terjadi pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Padahal, saat itu Prabowo ikut sebagai peserta pilpres dengan nomor urut 02. 

"Sefanatik apapun orang pada calon pada partai gak pernah mengganti-gantu urusan salat," pungkasnya.

Sebelumnya, Zulhas sempat melontarkan gurauan perubahan perilaku masyarakat karena dukungan politik di Pilpres 2024.

Zulhas menyoroti perubahan perilaku masyarakat imbas dukungan di Pilpres 2024. Di beberapa daerah, Zulhas berkelakar ada sebagian masyarakat yang sampai enggan menyebutkan kata atau diksi yang menjadi identitas salah satu pasangan calon.

"Saudara-saudara tapi di sini kan aman. Saya keliling daerah, di sini aman Jakarta tidak ada masalah yang jauh-jauh ada loh. Jadi kalau salat magrib baca Al-fatihah Walad Dholin ada yang diem sekarang, ada yang diem sekarang, ada pak sekarang diem banyak. Saking cintanya sama Pak Prabowo. Itu kalau tahiyat akhir itu kan gini (gestur 1 telunjuk) sekarang banyak gini (gestur dua telunjuk)," kata Zulhas.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(M Sholahadhin Azhar)