Inklusi Keuangan Indonesia Masih Berjarak dengan Literasi

Ilustrasi. Foto: Freepik

Inklusi Keuangan Indonesia Masih Berjarak dengan Literasi

Theofilus Ifan Sucipto • 24 January 2024 14:21

Jakarta: Asosiasi Fintech Indonesia (Aftech) mengatakan inklusi keuangan di Indonesia sudah cukup baik. Namun sayangnya, hal itu belum beriringan dengan pemahaman masyarakat dalam penggunaannya.

“Data OJK (Otoritas Jasa Keuangan) ada 35 persen gap antara inklusi keuangan yang tinggi dengan literasi keuangan yang rendah,” kata Executive Director Aftech Aries Setiadi di Warung Bistro, Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, Rabu, 24 Januari 2024.

Aries mengatakan sumber daya manusia (SDM) Indonesia perlu pengetahuan lebih tinggi soal fintech. Supaya penggunaannya betul-betul bermanfaat dan tidak menjadi bumerang bagi masyarakat.

“Karena kalau tidak (dibarengi literasi), masyarakat pakai jasa keuangan tapi tidak paham dan menyebabkan masuk investasi bodong atau fintech ilegal,” ujar dia.
 

Baca juga: 

Literasi dan Inklusi Keuangan Jadi Ujung Tombak Wujudkan Transisi Keuangan Digital

Genjot literasi keuangan

Aries menyebut Aftech terus berupaya menggenjot literasi keuangan masyarakat. Salah satunya dengan media gathering lantaran media massa memiliki daya amplifikasi yang luas.

“Kita juga ke kampus-kampus karena generasi muda tech savvy tapi hati-hati jangan tergoda cuan tinggi tapi tidak benar,” ucap dia.

Upaya lainnya adalah menyentuh komunitas-komunitas yang ada di masyarakat. Dia bilang diperlukan kerja sama dengan lembaga riset untuk menganalisis implementasi fintech di lapangan dan tantangan yang perlu diselesaikan.

“Termasuk kami di asosiasi menggalakkan optimisme untuk mengembangkan trust di industri keuangan,” jelas dia.
 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Annisa Ayu)