Produksi Minyak Sawit di Indonesia Kian Meredup

Kelapa Sawit. Foto: MI.

Produksi Minyak Sawit di Indonesia Kian Meredup

Arif Wicaksono • 27 August 2024 14:49

Kuala Lumpur: Produksi minyak sawit di Indonesia telah meredup karena cuaca kering dan pohon-pohon tua menghambat produksi yang kemungkinan akan memperketat pasokan global dan menjaga harga tetap tinggi.

Menurut perkiraan dari Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) dan Dewan Minyak Sawit Indonesia, produksi minyak tropis tahun ini diperkirakan akan tetap atau lima persen lebih rendah dibandingkan capaian pada 2023.
 

Baca juga: Uji Coba B50 Mulus, Anak Usaha PTPN III Didorong Jadi Tulang Punggung Riset Kelapa Sawit


Menurut data dari asosiasi kelapa sawit Indonesia, Indonesia menghasilkan rekor produksi sebesar 54,84 juta ton minyak sawit pada 2023, setelah penurunan produksi selama tiga tahun.

Gapki memperkirakan produksi tahun ini sebesar 52 juta hingga 53 juta ton.

Sekretaris jenderal Gapki Hadi Sugeng menuturkan sekitar sepertiga wilayah penghasil kelapa sawit utama di Indonesia mengalami curah hujan lebih rendah dari biasanya pada Juli, termasuk Sumatera dan sebagian Kalimantan.

"Tren ini diperkirakan akan berlanjut bulan ini," tambahnya dikutip dari Business Times, Selasa, 27 Agustus 2024.

Kelompok tersebut memperkirakan produksi akan stabil hingga lima persen lebih rendah tahun ini, dibandingkan dengan proyeksi kenaikan lima persen pada Februari.

Dinas Pertanian Luar Negeri AS memperkirakan produksi minyak sawit Indonesia dari Januari hingga Juni mengalami penurunan sebesar dua persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Kekeringan menyebabkan pohon menghasilkan lebih banyak bunga jantan dan menurunkan volume tandan buah segar.

Perkebunan tua

Penuaan pohon terus menjadi masalah yang terus-menerus terjadi pada industri ini.

"Bagi sebagian besar petani kecil di negara ini, usia perkebunan mereka sudah lebih dari 25 tahun dan mereka sangat membutuhkan pembaharuan untuk membantu meningkatkan produksi," kata Penjabat ketua Dewan Minyak Sawit Indonesia Sahat Sinaga.

Dia menuturkan produksi buah segar telah merosot hingga 700 kilogram (kg) per hektar (ha) di beberapa perkebunan, dari 830 kilogram. Dewan memperkirakan output Indonesia tahun ini akan turun sebesar tiga persen, dibandingkan dengan perkiraan kenaikan pada Januari.

“Saya sangat prihatin, kejayaan Indonesia di bidang kelapa sawit bisa memudar jika tidak ada yang menyadari masalah ini,” kata Sinaga mengacu pada perkebunan yang sudah tua.

AS memperkirakan cadangan minyak sawit global sedang menuju titik terendah dalam tiga tahun terakhir, dan negara produsen minyak sawit terbesar kedua di dunia, Malaysia, juga menghadapi masalah pasokan karena pohon-pohon tua dan kekurangan tenaga kerja. Minyak tropis digunakan dalam berbagai produk mulai dari sabun hingga es krim dan bahan bakar.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arif Wicaksono)