Krisis Air Bersih di Cilacap Kian Meluas

Warga Desa Cimrutu, Kecamatan Patimuan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Jumat, 26 Juli 2024, mengantre bantuan air bersih yang didistribusikan BPBD Kabupaten Cilacap. (Dok. BPBD Cilacap)

Krisis Air Bersih di Cilacap Kian Meluas

Media Indonesia • 22 August 2024 13:50

Cilacap: Krisis air bersih di Cilacap, Jawa Tengah (Jateng), makin meluas. Hingga kini, ada 18.839 jiwa yang terdampak atau semakin banyak jika dibandingkan dengan beberapa hari lalu baru sebanyak 17 ribu warga lebih.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Cilacap Budi Setyawan mengakui kekeringan akibat tidak adanya hujan di kabupaten setempat makin parah. Akibatnya dampak krisis air bersih juga kian meluas.

"Sampai sekarang, krisis air bersih dirasakan oleh 4.804 keluarga atau 18.839 jiwa di Cilacap. Warga yang mengalami krisis air bersih berada di 33 dusun, 17 desa yang tersebar di 8 kecamatan. Yakni Kecamatan Kawunganten, Patimuan, Gandrungmangu, Bantarsari, Jeruklegi, Kampung Laut, Sidareja dan Adipala," jelasnya pada Kamis, 22 Agustus 2024.
 

Baca juga: Terancam Gagal Panen, 175 Hektare Sawah di Bangka Selatan Kekeringan

Menurutnya, kekeringan paling parah berada di Patimuan dengan 4 desa dan masing-masing 3 desa di Kecamatan Kawunganten, Gandrungmangu dan Jeruklegi.

"Jumlah air yang telah didistribusikan sebanyak 490 ribu liter atau 98 tangki. Kami akan terus menyuplai kebutuhan masyarakat, karena mereka umumnya hanya mengandalkan pasokan air bersih dari BPBD," ucap dia.

Terakhir, BPBD menyalurkan 6 tangki air bersih. Yakni Desa Mandala, Kecamatan Jeruklegi serta Desa Sidaurip dan Gintungreja, Kecamatan Gandrungmangu, masing-masing 2 tangki air bersih.

"Kami secara terjadwal mendistribusikan air bersih untuk warga yang mengalami krisis. Kami mengimbau kepada warga untuk bijak dalam memanfaatkan air bersih," terangnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Meilikhah)