PLTN Zaporizhzhia terlihat di kejauhan. (Hannibal Hanschke/EPA)
Wina: Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) memastikan, "tidak ada risiko keamanan secara langsung" di pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Zaporizhzhia setelah bendungan Kakhovka di Ukraina selatan jebol.
Meski demikian, mereka tengah menjajaki opsi agar bisa mendapatkan air untuk terus mendinginkan PLTN terbesar di Eropa tersebut. Ini lantaran bendungan Kakhovka merupakan sumber utama air pendingin untuk PLTN Zaporizhzhia.
Di sisi lain, Rusia dan Ukraina justru saling menyalahkan atas kerusakan di bendungan hidroelektrik Kakhovka tersebut. Mereka menyampaikan versi bertentangan mengenai situasi keselamatan di PLTN Zaporizhzhia.
Bendungan Kakhovka terletak di sungai Dnipro, wilayah Kherson, Ukraina, dan dikendalikan pasukan Rusia. Infrastruktur ini berfungsi mengelola waduk yang menyediakan air pendingin untuk PLTN Zaporizhzhia.
Kepala IAEA Rafael Grossi mengatakan kerusakan bendungan telah menyebabkan pengurangan ketinggian waduk sekitar 5 sentimeter per jam.
Ia pun memperingatkan bahwa air di waduk telah turun di sekitar 16,4 meter pada Selasa pagi. Jika air turun lagi di bawah 12,7 meter, lanjut Grossi, maka itu tidak dapat lagi dipompa ke pabrik.
"Staf pabrik telah melakukan seluruh upaya untuk memompa air sebanyak mungkin ke saluran pendinginnya dan sistem terkait.” Sementara itu, persediaan air untuk konsumen yang tidak diperlukan telah dihentikan," terang Grossi, dikutip dari Channel News Asia, Rabu, 7 Juni 2023.
Penting untuk melindungi kolam pendingin besar
Ada sejumlah sumber air alternatif yang bisa dimanfaatkan. Salah satunya, kolam pendingin besar yang terletak di sebelah lokasi.
Untuk itu, Grossi mengatakan pihaknya ingin memastikan apakah kolam pendingin besar tersebut mampu menyediakan air untuk pendinginan pabrik "selama beberapa bulan.” Kolam tersebut, kata dia, "didesain agar tetap berada di atas ketinggian waduk.”
"Oleh karena itu, sangat penting bahwa kolam pendingin ini tetap utuh. Tidak ada yang harus dilakukan untuk berpotensi merusak integritasnya. Saya menyerukan semua pihak untuk memastikan tidak ada yang dilakukan untuk merusaknya," tegas Grossi.
Sejauh ini, reaktor pabrik telah dimatikan, tetapi mereka masih membutuhkan air pendingin untuk memastikan tidak ada bencana nuklir. Grossi menambahkan bahwa dirinya akan mengunjungi pabrik tersebut minggu depan.
"Tidak adanya air pendingin dalam sistem air pendingin penting untuk jangka waktu yang lama akan menyebabkan pencairan bahan bakar dan tidak dapat dioperasikannya generator diesel darurat," ujar Grossi.
Lebih lanjut, Grossi juga telah berulang kali menyerukan pentingnya perlindungan pabrik karena aksi penembakan telah terjadi di dekatnya dan beberapa kali mengganggu pasokan listrik.
Di sisi lain, direktur pabrik Rusia Yuri Chernichuk mengatakan, tidak ada ancaman keamanan terhadap pabrik karena kolam pendingin dapat menyediakan air. Dia mengatakan air dapat diisi ulang dengan mengandalkan "air dari waduk Kakhovka atau dari beberapa sumber alternatif.”
(Arfinna Erliencani)