AS Tegaskan Tekanan Militer terhadap Venezuela Akan Berlanjut

Washington: Gedung Putih menegaskan komitmen Amerika Serikat (AS) untuk mempertahankan tekanan militer terhadap Venezuela sebagai bagian dari strategi pemberantasan narkotika di Karibia dan Amerika Latin.

Washington menyatakan operasi terhadap jaringan penyelundupan narkoba akan terus dilanjutkan karena AS tidak mengakui legitimasi pemerintahan Presiden Nicolas Maduro.

Juru bicara Gedung Putih Karoline Leavitt tidak mengonfirmasi secara rinci fase baru kebijakan AS terhadap Venezuela, namun menekankan bahwa posisi Washington tetap konsisten: pemerintahan Maduro dianggap tidak sah. Ia juga menyebut Presiden Donald Trump “sangat puas” dengan operasi militer terbaru AS yang menargetkan organisasi penyelundup narkoba di kawasan.

“Presiden tidak akan mentoleransi aktivitas ini, dan operasi-operasi tersebut akan terus berlanjut,” kata Leavitt, seperti dikutip Yeni Safak, Selasa, 25 November 2025.

Pernyataan itu muncul di tengah meningkatnya kekhawatiran negara-negara Amerika Latin terkait keterlibatan militer AS yang lebih luas.

Ketegangan semakin meningkat setelah Washington secara resmi menetapkan Cartel de los Soles, kelompok berbasis di Venezuela, sebagai Organisasi Teroris Asing (FTO).

Dalam beberapa bulan terakhir, AS memperluas pengerahan militernya di kawasan dengan mengirimkan angkatan laut, marinir, pesawat, hingga kapal selam untuk mendukung operasi anti-narkotika.

Meski rumor mengenai kemungkinan serangan ke Venezuela terus beredar, Trump baru-baru ini mengisyaratkan keterbukaan terhadap dialog. Presiden Maduro menanggapi sinyal tersebut dengan menyatakan kesiapan pemerintahnya untuk mengadakan pembicaraan langsung dengan AS, meski hubungan kedua negara masih tegang. (Daffa Yazid Fadhlan)

Baca juga:  Maduro Peringatkan Intervensi Militer AS Akan Akhiri Karier Politik Trump