Asap masih terlihat dari apartemen yang terbakar di Hong Kong. Foto: EPA
Fajar Nugraha • 27 November 2025 18:00
Hong Kong: Korban meninggal dunia akibat kebakaran di apartemen Hong Kong terus bertambah. Pihak berwenang menyebutkan korban meninggal saat ini mencapai 55 orang.
Pihak berwenang di Hong Kong pada Kamis 27 November mengumumkan penangkapan tiga orang karena jumlah korban tewas akibat kebakaran hebat yang melanda kompleks gedung bertingkat tinggi terus bertambah.
Petugas pemadam kebakaran pada Kamis sore masih berjuang memadamkan api yang membakar lima alarm di kompleks perumahan umum di Distrik Tai Po, timur laut Hong Kong.
Kebakaran besar melanda sebuah gedung apartemen di kawasan Tai Po, Hong Kong, pada Rabu, 26 November 2025, sekitar pukul 15.00 waktu setempat.
Api berawal dari salah satu menara hunian bertingkat dan dengan cepat menyebar ke lantai lain. Otoritas setempat menyebut sejumlah penghuni sempat terjebak di dalam bangunan yang terbakar. Tim pemadam dikerahkan dalam jumlah besar untuk melakukan pemadaman dan evakuasi.
Sejumlah warga melaporkan asap mulai memasuki unit mereka tidak lama setelah kebakaran terjadi. Pasangan lansia penghuni Wang Fuk Court, Mr Tong Ping Moon (74) dan istrinya, sempat bertahan di dalam unit lantai 10 sebelum akhirnya meminta bantuan. Mereka bersembunyi di kamar mandi sambil menutup wajah dengan handuk basah hingga akhirnya diselamatkan petugas sekitar pukul 18.00.
“Kami sangat beruntung. Keadaan benar-benar gelap. Kami tidak akan selamat jika harus keluar sendiri,” ujar Tong, dikutip dari The Straits Times.
Warga lain memilih menunggu di luar kompleks sambil menyaksikan api melahap gedung tempat tinggal mereka. Sze Kam Sang, pensiunan berusia 70-an, bergegas pulang setelah mendapat kabar dari istrinya bahwa apartemen mereka di lantai 19 mungkin terdampak.
Ia menyebut kebakaran kecil pernah terjadi sebelumnya, tetapi tidak pernah sebesar ini. Sze menambahkan bahwa gedung tersebut sedang menjalani perawatan besar pertama dalam empat dekade dan tengah diselimuti perancah bambu.
Hingga Kamis, 27 November 2025, api masih membakar beberapa blok apartemen setinggi 32 lantai tersebut. Asap pekat terlihat membubung ke langit, sementara perancah bambu yang membungkus bangunan mulai retak dan memercikkan api. Puluhan mobil pemadam kebakaran dan ambulans disiagakan di lokasi untuk menanggulangi situasi dan mengevakuasi korban.
Sejumlah penghuni lainnya juga kehilangan tempat tinggal untuk sementara. Seorang petugas kebersihan, Lam Chi-Tong (71), mengatakan menerima kabar kebakaran dari putranya sekitar pukul 16.00 dan segera pulang. Namun, ia mendapati bangunan tempat tinggalnya turut terbakar. “Saya sudah tinggal di sini selama 30 tahun. Saya hanya bisa duduk dan menyaksikan,” ujarnya.
(Keysa Qanita)