Ilustrasi bendera parpol. Foto: Dok. Antara.
Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengaku geram dengan banyaknya spanduk, baliho, serta bendera partai politik (parpol) di sejumlah titik. Dia mengaku sampai menegur Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) untuk segera menertibkan atribut parpol tersebut.
"Enggak diturun-turunin di jembatan penyeberangan, lama banget. Sampai saya telepon, 'Kenapa enggak diturunin? Mengganggu banget tiap hari saya lihat'," kata Pramono di Balai Kota, Rabu, 3 Desember 2025.
Pramono mengaku banyak mendapat keluhan masyarakat soal atribut partai yang terpampang di ruang publik Jakarta. Karena mengganggu estetika perkotaan.
Ia menyebut banyak bendera partai yang terpampang kondisinya sudah sobek, kotor, dan menimbulkan kesan kumuh. Atribut itu juga kerap terpampang di ruang publik Jakarta melebihi batas waktu, yakni dua hari setelah kegiatan berlangsung.
Mantan Sekretaris Kabinet itu turut menyindir spanduk salah satu kader partai politik yang bertuliskan slogan 'bekerja dengan rakyat'. Padahal, ia menyebut sosok yang terpampang di spanduk itu tidak pernah benar-benar turun bekerja bersama warga.
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung. Foto: Metrotvnews.com/Ardhan Anugrah.
"Termasuk spanduk-spanduk. Kemarin ada spanduk 'bekerja dengan rakyat', wajahnya enggak pernah bekerja dengan rakyat itu," ujar Pramono.
Meski mendapat protes dari salah satu pihak yang merupakan rekan sesama anggota parpol, Pramono sebut tetap akan menegakkan peraturan demi menciptakan suasana bersih dan keadilan bagi seluruh pihak.
"Saya enggak perlu lagi nelpon Pak Satriadi (Kepala Satpol PP DKI Jakarta), Pak, Pokoknya kalau bendera partai apa aja lebih dari dua-tiga hari, sudah bersihkan saja," kata Pramono.