Ukraina Bisa Gabung Uni Eropa Secepatnya Jika Perang Dihentikan

Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia Vincent Piket. Foto: Medcom.id

Ukraina Bisa Gabung Uni Eropa Secepatnya Jika Perang Dihentikan

Marcheilla Ariesta • 26 July 2023 17:42

Jakarta: Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia Vincent Piket membagikan pandangannya terkait dengan keanggotaan Ukraina di Uni Eropa. Ia mengatakan, hal tersebut merupakan janji politik yang sangat menjadi perhatian Uni Eropa.

 

"Bukan mengenai apakah kita akan melakukan itu (menerima keanggotaan), tapi lebih ke bagaimana kita akan melakukannya," ujar Piket di Jakarta, Rabu, 26 Juli 2023.

 

Masuk keanggotaan Uni Eropa, katanya, tidak semudah membayar keanggotaan golf. Ia mengatakan, cukup berat terlebih saat Ukraina sedang berperang.

 

Namun, lanjut Piket, ada kebutuhan untuk persiapan teknis yang memakan waktu. Ia menyarankan agar Ukraina menghentikan peperangan lebih dahulu.

 

"Itu (penerimaan keanggotaan) tidak akan terjadi ketika perang masih berjalan dengan benar," tegasnya.

 

"Saya tidak mengatakan mereka tidak akan diterima, tapi Anda tahu selama perang, tidak ada yang fokus pada hal-hal teknis dan ada perubahan kelembagaan. Sehingga, perang harus berakhir dahulu, setelah itu akan ada persiapan seperti pendanaan dari Uni Eropa," terang Piket.

 

Menurutnya, ini sudah menjadi komitmen Uni Eropa untuk menerima Ukraina menjadi anggota mereka. "Kami sedang menyiapkan struktur baru untuk bantuan konstruksi Ukraina dan kami juga mempersiapkan mereka untuk keanggotaan mereka," tutupnya.

 

Bulan lalu, Ukraina telah menjadi kandidat resmi untuk keanggotaan Uni Eropa, langkah pertama untuk bergabung dengan organisasi tersebut.

 

Prosesnya dapat berlangsung sampai bertahun-tahun dan tidak ada jaminan akan sukses. Selain Ukraina, Moldova juga telah mendapat status kandidat organisasi Benua Biru tersebut.

 

Organisasi ini memungkinkan barang, jasa, dan uang bergerak secara bebas antara negara-negara anggotanya. Warga Uni Eropa dapat tinggal dan bekerja di mana saja di negara-negara serikat.

 

Uni Eropa mengoperasikan satu mata uang Eropa, euro, yang digunakan oleh lebih dari 340 juta orang di 19 negara anggotanya. Negara-negara anggota menerapkan standar yang sama di berbagai area, termasuk keamanan makanan, pertanian, dan hak-hak pegawai.

 

Uni Eropa juga memberi bantuan dana pada wilayah-wilayahnya yang kekurangan, untuk membantu memperkuat ekonomi mereka.

 

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memulai lamaran untuk keanggotaan Uni Eropa lima hari setelah Rusia menginvasi negaranya. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)