Dua Relawan Asing Tewas akibat Serangan Artileri Rusia di Dekat Bakhmut

Foto udara memperlihatkan kehancuran desa Opytne di dekat Bakhmut, Ukraina, 3 September 2023. (AP/Libkos)

Dua Relawan Asing Tewas akibat Serangan Artileri Rusia di Dekat Bakhmut

Willy Haryono • 11 September 2023 06:47

Bakhmut: Dua pekerja bantuan asing yang menjadi relawan di Ukraina tewas terkena serangan artileri Rusia di dekat kota Bakhmut pada hari Minggu, 10 September 2023. Kematian dikonfirmasi organisasi kedua relawan tersebut pada akhir pekan.

Para relawan, yang merupakan bagian dari tim kemanusiaan organisasi non-pemerintah Road to Relief, sedang menuju kota Bakhmut dari Slovyansk untuk membantu warga sipil yang membutuhkan di kota Ivanivske di Ukraina timur. Di tengah perjalanan, kendaraan mereka terkena artileri Rusia.

Relawan asal Kanada bernama Anthony "Tonko" Ihnat, dan direktur organisasi tersebut, Emma Igual, tewas dalam serangan tersebut.

Berdasarkan keterangan akun Instagram Road to Relief, kendaraan yang juga ditumpangi relawan medis Jerman Mawick dan relawan Swedia Johan Mathias Thyr itu terkena artileri Rusia dan terbakar saat melewati Chasiv Yar.

Ruben dan Johan mengalami luka parah, dan dilarikan ke rumah sakit yang jauh dari lokasi kejadian dan kini sudah berada dalam kondisi stabil. Ihnat tewas akibat serangan tersebut.

Status Igual awalnya tidak diketahui, namun Menteri Luar Negeri Spanyol Jose Manuel Albares mengkonfirmasi kematiannya beberapa jam kemudian ketika berbicara kepada awak media.

Pria Luar Biasa

Ihnat, 58 tahun, juga menjadi relawan di Brave to Rebuild, sebuah inisiatif yang membangun kembali rumah-rumah di Ukraina yang hancur akibat invasi Rusia. Organisasi tersebut mengumumkan meninggalnya Ihnat di halaman Instagram mereka, seraya mencatat bahwa dia adalah "Pria luar biasa, penuh kasih sayang, selalu gembira, cerdas, perhatian, dan pekerja keras."

Seorang Kanada keturunan Slovakia, Inhat tinggal di Ontario dan bekerja lepas hingga tahun 2022, ketika dia menjual truknya dan datang ke Ukraina untuk memberikan bantuan selama perang. Dia menjadi relawan di berbagai organisasi untuk memindahkan tas ke orang-orang di perbatasan Polandia, mengevakuasi orang-orang, dan memperbaiki sekolah.

"Berita tentang apa yang sedang terjadi sangat menyentuh hati saya. Orang tua saya berasal dari Slovakia, dan saya tidak sempat berkunjung ke sana, tapi lokasinya dekat," sebut Inhat dalam alasannya memutuskan menjadi relawan.

Leonid Knysh, relawan lain di Brave to Rebuild, mengenang Inhat sebagai seseorang yang "selalu tersenyum," "sangat aktif," dan berteman dengan semua relawan lainnya—bahkan, dengan orang yang tidak bisa berbahasa Inggris.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Willy Haryono)