Masyarakat Diminta Tingkatkan Kewaspadaan Cegah Kebocoran Data Pribadi

Ilustrasi. FOTO: Medcom.id

Masyarakat Diminta Tingkatkan Kewaspadaan Cegah Kebocoran Data Pribadi

Angga Bratadharma • 13 August 2023 07:14

Gresik: Pesan ini sering diterima di chat WA yakni ada kiriman paket untuk Anda. Kita diminta klik link APK untuk tunjukkan foto paket. Dari situ lah jebakan hacker dimulai. Kalau tak hati-hati, itu berisi aplikasi yang bisa mengakses nomor pribadi dan si pengirim bisa mengakses data pribadi lewat link APK mereka yang sudah didesain khusus.

"Tidak main-main, mereka bisa masuk ke link m-banking, dan pernah kejadian pengirim bisa mengambil isi saldo m-banking kita. Ini tren modus baru hacker. Kuncinya hati-hati, jangan sembarang ikuti perintah klik link meski tergesa. Risikonya fatal," saran Business Owner yang juga Influencer Ravina Tista, dalam keterangannya, MInggu, 13 Agustus 2023.

Ravina menyampaikan hal tersebut saat menjadi narasumber dalam diskusi literasi digital yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bekerja sama dengan Komunitas UMKM Gresik, di Lapangan Desa Betiting, Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik.

Dalam diskusi luring bertajuk 'Jaga Kebocoran Data Pribadi dari Hacker' itu, Ravina tak tampil sendiri. Ada dua narasumber lain, yakni penyiar radio yang juga kreator konten Danin Sibilo dan presenter TV Babytha Fara, serta Riska Ragita yang bertindak selaku moderator.

Ravina memberikan empat tips aman untuk mengurangi atau menyetop bahaya serangan hacker. Pertama, biasakan mengganti password akun medsos secara berkala. Bikin password yang rumit, padukan angka atau huruf semisal 4Lhamdulil4h. Kedua, setop pakai Wifi sembarang. Jangan akses Wifi yang tanpa password, karena itu biang sasaran masuknya hacker.

"Ketiga, jangan kasih data pribadi ke website yang meminta data pribadi saat mengakses. Cek dulu, pastikan itu website resmi. Kemudian, kalau bertransaksi bisnis, biasakan melakukan double check atas data yang kita kasih dan fokus," saran Ravina.

Dari sudut pandang berbeda, Danin Sibilo mengatakan, hal lain yang penting diwaspadai di medsos yaitu jangan sampai diperbudak konten. Kata Danin, dari awal hacker memang berniat jahat, bagaimana bisa memanfaatkan data pribadi untuk kepentingan mereka, umumnya bisnis dan keuntungan pribadi.

"Mereka sering mengecoh dengan konten menarik dan tawaran hadiah game atau konten judi yang menjebak. Akhirnya meminta kita memberi data pribadi, yang membuat mereka bisa memanfaatkan dengan tujuan apapun. Jangan sampai kita dibuat kecanduan produk konten mereka, yang kini beragam tipu dayanya,” pesan Danin.

Sementara itu, Babytha Fara mengingatkan, ancaman beragam modus phising, juga malware, setiap saat masih terus menyerang ke akun. Karena itu, perkuat password yang terumit dengan model two factor authentication (2FA), untuk meningkatkan rasa aman dari serangan hacker.

"Memang tidak menjamin 100 persen aman. Karena itu, jangan malas juga konsultasi dengan teman yang ahli keamanan digital. Siapa tahu ada modus baru serangan dan kita bisa meng-update solusi penangkal dan password yang di-upgrade lebih aman," saran Babytha.

Untuk diketahui, diskusi literasi digital pada lingkup komunitas merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam program Indonesia #Makin Cakap Digital (IMCD). IMCD diinisiasi Kemenkominfo untuk memberikan literasi digital kepada 50 juta orang masyarakat Indonesia hingga tahun 2024.

Tahun ini, program IMCD menargetkan 5,5 juta warga masyarakat sebagai peserta, utamanya mereka yang belum pernah mengikuti kegiatan literasi digital. IMCD sendiri bertujuan meningkatkan kemampuan masyarakat Indonesia dalam memanfaatkan teknologi digital secara positif, produktif, dan aman.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Angga Bratadharma)