PHK. Foto: Unsplash.
Dallas: BlackRock akan memecat sekitar 600 karyawan, atau sekitar tiga persen dari tenaga kerja globalnya. Perusahaan tersebut berupaya melakukan realokasi sumber daya di tengah perubahan cepat dalam manajemen aset.
"Kami melihat industri kami berubah lebih cepat dibandingkan kapan pun sejak berdirinya BlackRock," tulis CEO Blackrock Larry Fink dilansir
The Business Times, Rabu, 10 Januari 2024.
Para eksekutif mengatakan dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) telah menjadi sarana pilihan untuk strategi indeks dan investasi aktif, dan perusahaan ini berkembang di seluruh dunia, termasuk di Eropa dan Asia.
"Dan, mungkin yang paling penting, teknologi baru siap untuk mengubah industri kita – dan industri lainnya," kata Fink dan Kapito dalam memo tersebut.
Manajer aset terbesar di dunia ini mengatakan pihaknya masih berharap untuk memiliki lebih banyak staf pada akhir tahun ini, bahkan dengan adanya pengurangan karyawan, karena perusahaan tersebut memperluas bagian-bagian tertentu dari bisnisnya.
Industri manajemen aset telah terpukul selama dua tahun terakhir, pertama oleh penurunan pasar saham dan obligasi pada 2022. Kemudian oleh investor yang semakin gelisah terhadap kenaikan suku bunga.
BlackRock adalah salah satu pengelola keuangan besar, termasuk Wellington Management dan T Rowe Price Group, yang baru-baru ini melakukan PHK.
BlackRock memposisikan dirinya sebagai toko serba ada bagi investor yang menawarkan dana dan strategi ekuitas, obligasi, dan pasar uang untuk aset swasta, serta memberikan saran teknologi, data, analitik, dan pasar keuangan kepada klien.
Perusahaan juga bertujuan untuk memperluas pasar investasi alternatif yang edang berkembang, dengan tujuan menggandakan pendapatan dari pasar swasta selama lima tahun ke depan.
Pemotongan sebelumnya
BlackRock mengatakan pada Januari lalu akan memberhentikan sekitar 2,5 persen atau 500 karyawan, dan kemudian mengumumkan pengurangan lebih lanjut pada Juni, yang berjumlah kurang dari satu persen staf. Perusahaan, yang memiliki aset klien sebesar USD9,1 triliun pada 30 September, melaporkan pendapatan kuartal keempat pada Jumat.
Pada Oktober, BlackRock melaporkan arus keluar triwulanan pertamanya sejak awal pandemi pada 2020. Klien BlackRock menarik dana investasi jangka panjang sebesar USD13 miliar, termasuk dari produk yang dikelola secara aktif yang biasanya membebankan biaya lebih tinggi daripada strategi indeks.
Perusahaan tersebut memperoleh lebih dari USD186 miliar aset ETF baru dan aset reksa dana indeks sebesar USD16 miliar pada tahun lalu.