Debat Kedua Capres: Anies dan Ganjar Diprediksi Offensive

Ilustrasi. Foto: Medcom.id

Debat Kedua Capres: Anies dan Ganjar Diprediksi Offensive

Sri Utami • 5 January 2024 22:47

Jakarta: Debat Kedua Capres 2024 diprediksi bakal kompetitif. Capres Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo diprediksi bakal menerapkan strategi menyerang pada Debat Ketiga Pilpres 2024 itu.

Pakar Politik Universitas Paramadina Ahmad Khoirul Umam menyampaikan strategi menyerangan dinilai dilakukan untuk mengejar elektabilitas Capres Prabowo Subianto. Anies dan Ganjar dinilai bakal memanfaatkan debat untuk menarik simpati masyarakat.

"Agar bisa menciptakan poin politik, besar kemungkinan Anies dan Ganjar akan kembali menggunakan strategi komunikasi menyerang (offensive), sedangkan Prabowo akan cenderung defensif atau bertahan," kata Khoirul Umam saat dikutip dari Media Indonesia, Jumat, 5 Januari 2024.

Dia menyampaikan Capres 01 dan 03 akan menggunakan sejumlah isu menyerang Prabowo di Debat Kedua Capres 2024 nanti. Di antaranya,  netralitas TNI- Polri, akuntabilitas anggaran pertahanan, hingga transparansi pengadaan alat utama sistem persenjataan. 

Persoalan anggaran pertahahan yang dianggap terlampaui tinggi di saat tidak ada ancaman militer eksternal dinilai bakal diangkat dalam debat nanti. 
 

Baca juga: KPU Tambah TV Penyelenggara Debat Capres, Bukan Cuma MNC Group

Sementara itu, Khoirul Umam menilai Prabowo sudah menyiapkan sejumlah upaya menghadapi serangan tersebut. Di antaranya, doktrin militer Si Vis Pacem Para Bellum sebagai argumen. Si Vis Pacem Para Bellum bermakna jika menginginkan perdamaian, bersiaplah untuk perang.

"Argumen tersebut mengapa anggaran pertahanan tetap tinggi, namun penjelasan detail terkait prioritas pembangunan kapasitas pertahanan nasional tetaplah dibutuhkan" ungkap dia

Kubu 02 juga dinilai telah mencoba menciptakan barikade dan strategi penyelamatan. Termasuk menunda pembelian Pesawat Mirage dari Qatar yang diduga kubu 03 menyimpan potensi mark up anggaran pengadaan alutsista. 

Terkait geopolitik, ada sejumlah aspek yang akan menjadi perdebatan. Di antaranya, klaim tentang sikap politik luar negeri Indonesia terkait kemerdekaan Palestina, Israel, respons terhadap rivalitas dua super power (AS-China) di kawasan Indo-Pasifik, termasuk melemahnya soliditas ASEAN.

Khoirul Umam menyampaikan para capres harus menyampaikan strategi diplomasi yang konkret jika ingin memenangkan Debat Kedua Capres nanti. Penjelasan mereka juga harus berkaitan dengan kepentingan nasional.

"Yang terpenting, Capres harus bisa menjelaskan agar kebijakan politik luar negeri Indonesia harus betul-betul nyambung dengan kepentingan nasional di dalam negeri," ujar dia. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Anggi Tondi)