Pemerintah Punya 3 Strategi Hidupkan Kembali Industri Permesinan Tekstil

Ilustrasi. Foto: MI/Atet Dwi Pramadia

Pemerintah Punya 3 Strategi Hidupkan Kembali Industri Permesinan Tekstil

Naufal Zuhdi • 1 September 2024 19:24

Jakarta: Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melihat ada tiga strategi yang bisa dijalankan untuk memulihkan kembali ekosistem dan menciptakan peluang baru bagi industri tekstil dan produk tekstil (TPT) dalam negeri.
 
Strategi itu yakni penguatan sumber daya manusia, memastikan ketersediaan bahan baku dan keseimbangan hulu-hilir, serta menghidupkan kembali sektor permesinan nasional.
 
"Menghidupkan kembali industri permesinan tekstil dalam negeri yang dapat mendorong peningkatan produktivitas dan efisiensi industri TPT nasional untuk menghadapi persaingan pasar global," kata Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil (IKFT) Kemenperin Reni Yanita, dilansir Media Indonesia, Minggu, 1 September 2024.
 
Dia mengatakan, pemerintah telah berusaha keras memberantas impor ilegal dan impor pakaian bekas, termasuk mengawasi penjualan produk di marketplace dan media sosial.
 
Baca juga: 

Impor Ilegal Masih Terjadi, Tren PHK di Industri Tekstil Berlanjut

 
Pemerintah juga mengimplementasikan kebijakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), termasuk aktif mengenakan hambatan perdagangan serta restrukturisasi mesin.
 
Lebih lanjut, Badan Standardisasi dan Kebijakan Industri (BSKJI) Kemenperin juga berupaya memperbesar peluang Industri TPT dengan melaksanakan berbagai kegiatan pembinaan sertifikasi.
 
Kepala BSKJI Kemenperin Andi Rizaldi menambahkan, melalui kegiatan itu diharapkan para pelaku industri bisa memanfaatkan program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) yang pada 2024 ini memiliki nilai peluang mencapai Rp1.223,37 triliun.
 
Ia mengatakan, pihaknya juga aktif merumuskan standar industri hijau untuk menjamin mutu produk, mengingat industri hijau merupakan peluang besar bagi pengembangan sektor TPT dalam negeri.
 
"Pelaku industri perlu mengetahui standar-standar industri yang harus dipenuhi untuk syarat ekspor, khususnya yang berhubungan dengan isu ekonomi sirkular. Diversifikasi produk industri dari rantai ekonomi sirkular ini akan menjadi potensi bisnis yang luar biasa," jelas dia.
 
Kementerian Perindustrian mencatat, pada triwulan I-2024, industri tekstil mulai menunjukkan perbaikan kinerja yang signifikan. Hal itu terlihat dari produk domestik bruto (PDB) mengalami pertumbuhan sebesar 2,64 persen secara tahunan (yoy).
 
Ekspor sektor TPT juga mengalami peningkatan sebesar 0,19 persen atau senilai USD2,95 miliar pada triwulan I-2024, padahal di periode itu situasi pasar global masih tak menentu oleh ketidakpastian geopolitik. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Annisa Ayu)