Pemerintah Ramu Jalan Keluar Gap Harga Pertalite dan Pertamax

Ilustrasi BBM. Foto: MI/Panca S

Pemerintah Ramu Jalan Keluar Gap Harga Pertalite dan Pertamax

Annisa Ayu Artanti • 6 October 2023 10:54

Jakarta: Pemerintah tengah menggodok siasat agar konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi pertalite tidak jebol, seiring dengan adanya gap yang jauh dengan harga BBM non subsidi pertamax.

Per 1 Oktober 2023 Pertamina resmi menaikkan harga BBM nonsubsidi seperti pertamax, pertamina dex, dan dexlite. Mulai awal bulan harga pertamax dipatok Rp14 ribu per liter. Sedangkan harga pertalite masih ditahan di level Rp10 ribu per liter.
 
Adanya gap yang jauh antara pertamax dan pertalite dikhawatirkan akan membuat masyarakat memilih harga BBM yang lebih murah, sehingga kuota pertalite akan membengkak.

"Kami juga lagi mengevaluasi soal ini (gap harga)," kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, dikutip Jumat, 6 Oktober 2023.
 
Baca juga: Pertamina Upayakan Kuota BBM Pertalite Tak Jebol

Bahas dengan menkeu dan menteri BUMN

Arifin bilang, saat ini dirinya tengah membahas dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri BUMN Erick Thohir untuk memecahkan masalah soal gap tersebut.

Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah adalah melakukan revisi Peraturan Presiden (Perpres) No 191 Tahun 2014. Dalam revisi itu akan mengatur pelaksanaan pembatasan pembelian pertalite ke masyarakat.

"Masalah (gap harga BBM) itu yang sekarang lagi kita duduk bertiga nih. Dengan menteri keuangan, menteri BUMN, dan sama saya," jelas Arifin.

Seperti diketahui, kuota BBM pertalite yang telah ditetapkan pemerintah tahun ini sebesar 32,56 juta kiloliter (KL). Sementara untuk kuota solar sebanyak 17 juta KL di 2023.

Namun menurut Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) kuota BBM bersubsidi diperkirakan hanya akan cukup hingga awal Desember 2023.
 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Annisa Ayu)