Bank Indonesia. Foto: dok MI/Rommy Pujianto.
Media Indonesia • 24 October 2023 17:55
Jakarta: Bank Indonesia (BI) berkomitmen untuk menjaga tingkat inflasi di level yang terkendali dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Itu dilakukan agar ketidakpastian global yang terjadi saat ini tak merembes langsung ke tingkat inflasi dalam negeri.
"Arah ini yang ingin kami lakukan, jangan sampai risiko global tadi kemudian ter-transmisi dengan peningkatan importir inflation," kata Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi Moneter BI Firman Mochtar saat menjadi pembicara BNI Investor Daily Summit 2023 di Jakarta, Selasa, 24 Oktober 2023.
Salah satu yang diupayakan bank sentral ialah terlibat mengendalikan inflasi pangan. Itu dilakukan bersama dengan lintas kementerian dan pemerintah daerah melalui Tim Pengendali Inflasi Pusat/Daerah (TPIP/D).
Firman mengatakan, upaya tersebut berbuah manis lantaran pergerakan inflasi pangan bergerak secara lambat. Dengan kata lain, kenaikan-kenaikan harga di tingkat konsumen dapat ditekan.
"Gambaran konkretnya terlihat pada saat ada kenaikan harga BBM tahun 2022 kemarin, biasanya pada saat ada kenaikan harga BBM itu (inflasi) volatile food naik tinggi, nah ini justru tidak kelihatan," kata dia.
"Jadi pengendalian inflasi pangan ini kelihatannya memang positif untuk mendukung pengendali inflasi, ekspektasi inflasi yang positif, termasuk pada gilirannya ke inflasi inti dan ini kita akan teruskan," sambung Firman.
Upaya yang ditempuh bank sentral itu sekaligus dalam rangka menjaga agar inflasi umum berada di target sasaran tahun ini, yaitu tiga persen plus minus satu persen.
Baca juga: Insentif Jadi Jurus Pacu Efektivitas Pengelolaan Anggaran Daerah