Menkeu Sri Mulyani (tengah atas) saat menghadiri APEC. Foto: dok Kemenkeu.
Jakarta: Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan kehadiran Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) ditujukan untuk menciptakan kerja sama yang dapat menghasilkan kemakmuran bersama.
Hal itu ia sampaikan saat menghadiri APEC yang membahas mengenai status quo perekonomian dunia dan kerja sama global di San Fransisco, Amerika Serikat (AS).
"Tujuan dari APEC yaitu untuk menciptakan sebuah kerja sama untuk bisa menciptakan kemakmuran bersama," ujar Sri Mulyani seperti dilansir dari laman Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Kamis, 16 November 2023.
Pertemuan menteri keuangan APEC terbagi dalam beberapa sesi. Sesi pertama pada finance ministers meeting (FMM) dibuka dengan topik mengenai situasi perekonomian global, termasuk bagaimana kondisi perekonomian Amerika Serikat dan Tiongkok berdampak bagi dunia.
Diketahui, Amerika Serikat saat ini sedang mengalami tekanan inflasi yang menyebabkan melonjaknya suku bunga. Sementara RRT mengalami pelemahan perekonomian domestik, salah satunya dari sektor properti.
"Kita membahas bagaimana kemudian ekonomi ini perlu untuk merespon dengan kebijakan fiskal yang tentu tantangannya tidak mudah," kata Sri Mulyani.
Dia menambahkan, Indonesia hadir untuk membagikan pengalaman serta pelajaran dari pemulihan ekonomi pasca pandemi. Termasuk bagaimana menjaga perekonomian di tengah guncangan-guncangan ekonomi yang telah dilewati, mulai dari bahan bakar hingga pangan dengan menggunakan instrumen APBN.
Baca juga: Di Forum APEC, Menkeu Bahas Ekonomi Global hingga Uang Kripto
Perekonomian modern
Pada sesi kedua, para menkeu membicarakan mengenai modern
supply side economy. Menurut Sri Mulyani, topik ini relatif baru namun menjadi penting dalam suasana politik dan fragmentasi kerja sama global.
"Indonesia menyampaikan untuk bisa meningkatkan perekonomian secara jangka panjang dan
sustainable, produktivitas menjadi penting," tutur dia.
Isu perubahan iklim menjadi topik diskusi pada sesi ketiga. Perubahan iklim menjadi tantangan yang harus diatasi, termasuk aspek keuangan dalam pembiayaan transisi energi dari suatu negara.
"Indonesia termasuk salah satu negara yang betul-betul cukup detail karena kita memiliki komitmen untuk melakukan
transisi energi menuju ekonomi hijau. Namun, aspek keuangannya sangat-sangat menentukan dan masih perlu banyak yang harus dipecahkan," terang Sri Mulyani.
Pada sesi penutup, pertemuan para Menteri Keuangan APEC ini membahas mengenai ekonomi digital. Mulai mata uang kripto hingga aset digital lainnya. Para menteri keuangan sepakat, dengan pesatnya kemajuan teknologi kini, tema ini kedepannya akan semakin penting dan relevan bagi perekonomian seluruh dunia.
(M ILHAM RAMADHAN)