Iran Sebut AS dan Eropa Beri Janji Palsu Terkait Gencatan Senjata

Presiden Iran, Masoud Pezeshkian Sebut AS dan sekutunya berikan janji palsu terkait gencatan senjata. (EFE/EPA)

Iran Sebut AS dan Eropa Beri Janji Palsu Terkait Gencatan Senjata

Marcheilla Ariesta • 30 September 2024 22:52

Teheran: Presiden Iran Masoud Pezeshkian mengatakan, Amerika Serikat (AS) dan Eropa memberikan janji palsu terkait gencatan senjata. Janji itu disampaikan jika Iran tidak membalas pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh.

 

Pezeshkian menuturkannya dalam pertemuan Kabinet di Teheran pada Minggu malam, seraya mengecam pembunuhan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah.

 

Pembunuhan Haniyeh terjadi sehari setelah kepala biro politik Hamas tersebut menghadiri upacara pelantikan Pezeshkian di Teheran. Iran menjanjikan respons keras atas insiden tersebut.

 

Sementara itu, Nasrallah menjadi sasaran pengeboman mematikan yang dilancarkan Israel di pinggiran selatan Beirut pada Jumat. Kelompok Lebanon Hizbullah mengonfirmasi kematiannya pada Sabtu.

 

“Pembunuhan Nasrallah merupakan kejahatan keji,” tegasnya, dikutip dari Anadolu, Senin, 30 September 2024.

 

Ia mengatakan, hal itu hanya membuktikan bahwa rezim kriminal tidak mematuhi norma atau kerangka kerja internasional apa pun.

 

“Klaim para pemimpin AS dan Eropa, yang menjanjikan gencatan senjata sebagai imbalan bagi Iran untuk tidak membalas pembunuhan mantan pemimpin Hamas sepenuhnya salah,” tegasnya.

 

"Memberi lebih banyak waktu kepada penjahat hanya akan membuat mereka semakin berani untuk melakukan kekejaman," lanjut Pezeshkian.

 

Presiden Iran itu mengatakan bahwa ‘para pejuang kebebasan Lebanon tidak boleh dibiarkan sendirian’.

 

"Saya masih berkeyakinan bahwa para pejuang Lebanon dan pejuang kebebasan tidak boleh ditinggalkan sendirian dalam pertempuran ini, sehingga rezim yang kejam ini tidak menargetkan satu demi satu negara perlawanan, menumpahkan darah perempuan dan anak-anak yang tidak bersalah, kata Pezeshkian dikutip dari kantor berita IRNA.

 

Dia juga menekankan "tanggung jawab besar" negara-negara Arab dan Islam dalam menghadapi kekejaman yang dilakukan Israel di kawasan.

 

"Negara-negara Islam tidak boleh tinggal diam terhadap kejahatan rezim ini karena hari ini telah menjadi jelas bagi masyarakat dunia tentang siapa sebenarnya penjahat dan penyebab perang, ketidakamanan dan pembunuhan di seluruh dunia," tegas Pezeshkian.

 

Tak hanya itu, ia juga mengkritik "standar ganda" media Barat dalam menangani "terorisme" Israel.

 

Pezeshkian kemudian mengatakan bahwa tindakan Israel "tidak akan dibiarkan begitu saja," termasuk pembunuhan komandan senior militer Iran Abbas Nilforoushan, yang bersama dengan Nasrallah pada saat serangan.

 

"Tanggapan tegas terhadap para penjahat pengkhianat ini diperlukan. Sejarah menunjukkan bahwa gerakan pembebasan dan kebangkitan tidak akan binasa melalui pembunuhan para pemimpinnya, katanya.

 

Presiden Iran juga menegaskan kembali "kesiapan penuh" peralatan medis dan badan-badan bantuan negara tersebut untuk membantu dan menyediakan bantuan kepada pada korban pengeboman baru-baru ini di Lebanon.

 

Baca juga: Menlu Iran: Israel Pasti Akan Dapat Serangan Balasan

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Marcheilla A)