Analis Prediksi Penjualan Tesla Terus Merosot

Tesla. Foto: Unsplash.

Analis Prediksi Penjualan Tesla Terus Merosot

Arif Wicaksono • 2 April 2024 14:27

New York: Analis memprediksi Tesla sedang menghadapi masa sulit karena berkurangnya permintaan kendaraan listrik (EV) dan kenaikan suku bunga. Para analis dengan cepat menurunkan proyeksi mereka untuk laporan pengiriman Tesla minggu ini. Beberapa orang di Wall Street mengatakan Tesla akan alami penurunan penjualan.  

Rata-rata, analis yang disurvei Bloomberg memperkirakan Tesla mengirimkan 449.080 kendaraan pada kuartal pertama tahun ini. Jumlah tersebut akan turun lebih dari tujuh persen dari rekor perusahaan pada kuartal keempat, yang cenderung menjadi waktu terbaik dalam setahun untuk penjualan.
 

baca juga:

Wells Fargo Prediksi Saham Tesla Bisa Turun


Analis Saham dari Deutsche Bank Emmanuel Rosner memangkas perkiraan pengirimannya dua kali dalam waktu dua minggu pada bulan lalu. Dia sekarang memperkirakan perusahaan akan menjual sekitar 414 ribu mobil pada kuartal tersebut, turun sekitar dua persen dari tahun lalu.

“Kami pikir kekhawatiran mengenai volume dan pendapatan dapat semakin mengurangi sentimen investor dan memberikan tekanan signifikan pada saham,” tulis Rosner dilansir Business Times, Selasa, 2 April 2024.

Perusahaan mengalami beberapa kemunduran pada kuartal tersebut, termasuk beberapa kali penutupan pabriknya di luar Berlin. Tesla juga mengubah pabriknya di California untuk membuat versi Model 3 yang ditingkatkan, yang cenderung memperlambat produksi.

Memperlambat proses penjualan

Elon Musk memberlakukan arahan baru yang diakui akan memperlambat proses penjualan, mengharuskan setiap pelanggan di Amerika Utara melakukan perjalanan jarak pendek untuk menguji fitur bantuan pengemudi yang dipasarkan Tesla sebagai Full Self-Driving.

Tesla mulai menawarkan uji coba gratis fitur ini selama satu bulan, dengan biaya berlangganan sebesar USD199 per bulan atau biaya pembelian sebesar USD12 ribu per unit.
Ini adalah salah satu dari beberapa fasilitas yang diberikan perusahaan untuk memikat konsumen, bersama dengan diskon sementara sebesar USD1.000 dan supercharging gratis. Tesla juga meningkatkan periklanan di Google dan X.

Di Tiongkok, Tesla sedang berjuang untuk mengimbangi BYD, yang menjadi pembuat kendaraan listrik terlaris di dunia pada akhir tahun lalu. Produsen mobil AS tersebut menginstruksikan karyawan di fasilitasnya di Shanghai bulan lalu untuk menurunkan produksi dengan bekerja lima hari seminggu.

Saham Tesla telah merosot 29 persen pada tahun ini, yang merupakan penurunan terburuk pada Indeks S&P 500.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arif Wicaksono)