Israel. Foto: Unsplash.
Yerusalem: Gubernur Bank Sentral Israel Amir Yaron menuturkan perang melawan Hamas akan merugikan Israel setara dengan 10 persen Produk Domestik Bruto (PDB). Perekonomian akan tumbuh sekitar dua persen tahun ini, serupa dengan laju tahun lalu.
baca juga:
Kondisi Ekonomi Israel Makin Jeblok
|
“Perang ini merugikan kita secara langsung, dan ini berarti memberi atau menerima, sekitar 10 persen PDB, dan dua persen lagi hilangnya pendapatan,” kata Yaron dikutip dari
Business Insider, Kamis, 18 Januari 2024.
Hal ini senada dengan pernyataan yang disampaikan pada hari Minggu di rapat kabinet untuk membahas anggaran Israel t2024, ketika ia mengatakan revisi perkiraan yang disiapkan oleh Bank Israel menyebutkan biaya perang dari tahun 2023 hingga 2025 berjumlah sekitar NIS 220 miliar (USD58 miliar).
Kenaikan belanja militer Israel
Yaron juga mengatakan selain lonjakan belanja jangka pendek, ada sekitar satu persen dari nilai PDB yang akan digunakan untuk kebutuhan jangka panjang. "Komponen permanennya adalah peningkatan belanja militer, utang yang lebih mahal, dan revitalisasi wilayah selatan,” kata dia.
Israel sudah menyetujui anggaran nasional tahun 2024, menambahkan USD15 miliar untuk mendanai perang. Rencana tersebut memiliki langkah signifikan untuk mengimbangi kenaikan belanja jangka pendek sebesar satu persen. Israel menargetkan pertumbuhan ekonomi sekitar 4-5 persen pada 2025.