Pemerintah Daerah Diminta Tingkatkan Kreativitas untuk Perluas Manfaat Inovasi

Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Yusharto Huntoyungo. Dok. Istimewa

Pemerintah Daerah Diminta Tingkatkan Kreativitas untuk Perluas Manfaat Inovasi

Achmad Zulfikar Fazli • 28 August 2024 21:54

Jakarta: Seluruh perangkat daerah di Kabupaten Blitar diminta meningkatkan kreativitas dalam rangka memperluas manfaat inovasi yang diterapkan. Hal ini disampaikan Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Yusharto Huntoyungo dalam Rapat Koordinasi Kelitbangan Kabupaten Blitar di Kampung Coklat.

"Kami berharap banyak dengan capaian yang sudah ada sekarang ini, bukan menjadi hasil akhir, tetapi menjadi pemacu untuk dinas-dinas yang lain untuk terus berinovasi. Perangkat daerah Blitar harus saling mendukung untuk berinovasi agar perluasan manfaat inovasi terus berjalan," ungkap Yusharto, dalam keterangannya, Rabu, 28 Agustus 2024.

Dia menjelaskan pemerintah daerah (pemda) dituntut memberikan pelayanan cepat, mudah, dan murah oleh masyarakat. Ini sejalan dengan persoalan terkait penyelenggaraan pemerintahan daerah yang semakin kompleks.

Inovasi dinilai bukan lagi sebagai pilihan, tetapi jalan keluar atas permasalahan yang dihadapi daerah. Termasuk, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blitar, Provinsi Jawa Timur (Jatim), yang terus berupaya menghadirkan pelayanan publik berkualitas. 

"Selaku penyelenggara pemerintahan, orientasi kita adalah pada pemberian pelayanan publik, masyarakat kalau sudah merasa dekat dengan pemerintah, merasa dilayani ya mereka akan berpartisipasi. Partisipasi dalam arti yang lebih luas, aktif memberikan masukan, aktif mengevaluasi program dan sebagainya," jelas dia. 

Yusharto menyoroti pentingnya kolaborasi antara perangkat daerah untuk berbagi pengalaman dan ide-ide kreatif. Dengan adanya sinergi tersebut, inovasi yang telah berhasil di satu sektor dapat diadaptasi dan dikembangkan di sektor lain, sehingga manfaatnya dapat dirasakan lebih banyak pihak.

"Dengan replikasi daerah yang akan memulai suatu inovasi tidak berpikir lagi dari nol, melainkan sudah ada yang bisa diadopsi, lalu bisa diterapkan, disesuaikan konteksnya, ada kebaruan di tempat Bapak/Ibu sekalian. Ini sudah dapat dikategorikan sebagai inovasi di tempat Bapak/Ibu bertugas atau bekerja," ujar dia. 
 

Baca Juga: 

Alun-Alun Kota Bandung Ditutup 3 Bulan untuk Revitalisasi


Yusharto juga mengapresiasi Pemkab Blitar yang telah berpartisipasi dalam pengukuran Indeks Inovasi Daerah (IID) sejak 2020. Dia mengatakan pada 2020, Blitar berada di urutan ke-37, 2021 pada urutan 39, 2022 pada urutan 77, dan pada 2023 berada di urutan 32.

"Fluktuasi ini menandakan adanya kompetisi yang sangat dinamis dari satu daerah terhadap daerah lain," ujar dia.

Yusharto juga meminta Pemkab Blitar terus memperkuat peran lembaga kelitbangan dan inovasi daerah untuk membangun ekosistem inovasi yang lebih baik. Dia menegaskan dalam membangun budaya inovasi, Pemkab Blitar tidak dapat bekerja sendiri, perlu dukungan dari berbagai pihak, meliputi pemerintah, industri, perguruan tinggi, masyarakat, hingga media dan aktor strategis lainnya yang dapat mendatangkan kemanfaatan bagi daerah. 

"Dengan framework kerja sama multiple helix, diharapkan daerah akan mampu menguatkan ekosistem dan budaya inovasi di wilayahnya masing-masing," ujar dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Achmad Zulfikar Fazli)