Jelang Penurunan Suku Bunga, Indonesia Terbitkan Obligasi Bertenor 40 Tahun

Investasi. Foto: MI.

Jelang Penurunan Suku Bunga, Indonesia Terbitkan Obligasi Bertenor 40 Tahun

Arif Wicaksono • 28 August 2024 11:50

Jakarta: Indonesia menjual obligasi mata uang lokal dengan jangka waktu 40 tahun untuk pertama kalinya seiring dengan semakin dekatnya penurunan suku bunga yang meningkatkan daya tarik utang dengan tenor lebih panjang.
 

Baca juga: OJK Wajibkan Bank Umum Publikasikan Suku Bunga Kredit


"Pemerintah mengumpulkan 252 juta dolar Singapura dari penjualan surat utang yang jatuh tempo pada 2064 melalui penempatan swasta," kata Direktur Kementerian Keuangan Deni Ridwan, dilansir Business Times, Rabu, 28 Agustus 2024.

Surat utang tersebut, yang merupakan rekor jatuh tempo untuk penerbitan mata uang rupiah, memiliki kupon tahunan sebesar 6,875 persen.

Indonesia berencana menawarkan seri tersebut melalui lelang reguler, dengan waktu tergantung pada kondisi pasar dan selera investor, kata Ridwan.

Jatuh tempo yang lebih panjang akan membantu memenuhi permintaan dana pensiun dan perusahaan asuransi untuk investasi jangka panjang dan memperdalam pasar keuangan domestik.

Ketika bank sentral global akan segera menurunkan suku bunganya, utang dengan tenor yang lebih panjang menjadi sangat menarik bagi investor yang ingin mendapatkan premi yang lebih tinggi.

Isyarat penurunan suku bunga

Bank Indonesia memberi isyarat pada pertemuan bulan ini bahwa mereka dapat mulai menurunkan biaya pinjaman pada kuartal keempat dari tingkat tertinggi dalam beberapa tahun sebesar 6,25 persen.

"Kalau ditawarkan lewat lelang, kemungkinan besar peminatnya lumayan, terutama dari dana pensiun dan asuransi," kata Analis Pendapatan Tetap Mandiri Sekuritas Handy Yunianto.

Dia menuturkan dengan ekspektasi penurunan suku bunga di masa depan, permintaan luar negeri untuk surat utang jangka panjang juga akan meningkat, selama risiko mata uang membaik.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arif Wicaksono)