Paus Fransiskus tiba di Timor Leste. (Vatican News)
Marcheilla Ariesta • 9 September 2024 16:05
Dili: Setelah mengakhiri kunjungan empat harinya ke Papua Nugini, Paus Fransiskus melakukan perjalanan ke Timor Leste pada Senin, 9 September. Timor Leste satu-satunya negara dalam rencana perjalanannya yang mayoritas penduduknya beragama Katolik.
Pesawat kepausan, yang disewa oleh Air Niugini, sudah mendarat di Bandara Internasional Presidente Nicolau Lobato di ibu kota Dili pada pukul 14.20 waktu setempat setelah penerbangan selama 3 setengah jam dari Port Moresby.
Presiden Timor Leste Jose Manuel Ramos-Horta dan Perdana Menteri Xanana Gusmao, beserta delegasi dan 14 orang berpakaian adat yang mewakili 14 wilayah di negara tersebut, menunggu di landasan pacu. Paus disambut dengan selendang tradisional Timor yang dibawa oleh dua gadis.
Dilansir dari Vatican News, Paus Fransiskus kemudian meninggalkan bandara dengan mobil kepausan dan mengantarnya ke Kedutaan Vatikan di Dili, tempat ia akan beristirahat sejenak sebelum menuju Istana Kepresidenan untuk upacara penyambutan resmi. Ia akan menyampaikan pidato resmi pertamanya kepada otoritas Timor Leste.
Saat ia menuju ke kedutaan, kerumunan orang berbaris di sepanjang jalan, menyemangatinya, dan melambaikan bendera putih dan kuning Vatikan serta bendera Timor.
Paus Kedua yang Mengunjungi Timor Leste
Paus Fransiskus menjadi pemimpin Katolik kedua yang mengunjungi Timor Leste, setelah Paus Yohanes Paulus II, yang berkunjung ke sana pada 12 Oktober 1989 selama pendudukan Indonesia. Ini jadi kunjungaj pertama Paus sejak negara Asia semi-pulau ini memperoleh kemerdekaan dari Indonesia pada 2002.
Tema utama kunjungan Paus Fransiskus ke Timor Leste adalah ‘Semoga imanmu menjadi budayamu’, yang menggarisbawahi pentingnya iman Katolik bagi masyarakat Timor, yang secara aktif didukung oleh Gereja selama perjuangan mereka untuk kebebasan dari kekuasaan Indonesia.
Salah satu hal yang menjadi sorotan kunjungan tersebut adalah Misa di Lapangan Terbuka Taci Tolu, Dili pada 10 September yang diperkirakan akan dihadiri oleh sekitar 700.000 orang, juga dari negara tetangga Indonesia dan Australia.
Selama kunjungan intensifnya hingga 11 September, ia juga akan melakukan kunjungan khusus kepada anak-anak penyandang disabilitas, memberikan pidato di hadapan pendeta setempat, bertemu dengan sesama Jesuit, dan pada hari terakhir bertemu dengan sekitar 4.000 anak muda Timor Leste.
Baca juga: Kunjungi Area Terpencil di Papua Nugini, Paus Fransiskus Bawa Bantuan Kemanusiaan