BPS: Neraca Dagang Maret 2024 Surplus USD4,47 Miliar

Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti. Foto: dok BPS.

BPS: Neraca Dagang Maret 2024 Surplus USD4,47 Miliar

Media Indonesia • 22 April 2024 18:38

Jakarta: Neraca perdagangan Indonesia mencatatkan surplus pada Maret 2024 senilai USD4,47 miliar. Kinerja tersebut memperpanjang capaian surplus dagang menjadi 47 bulan berturut-turut sejak Mei 2020.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, nilai surplus dagang pada Maret 2024 tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan capaian surplus bulan sebelumnya maupun Maret 2023.

"Nilai surplus Maret 2024 ini lebih tinggi USD3,64 miliar dari Februari yang senilai USD0,83 miliar. Ini juga lebih tinggi USD1,65 miliar dari nilai surplus Maret 2023 yang sebesar USD2,83 miliar," kata Amalia dalam konferensi pers di kantor BPS, Jakarta, Senin, 22 April 2024.

Amalia menambahkan, surplus dagang tersebut diperoleh dari nilai surplus perdagangan non migas yang mencapai USD6,51 miliar. Beberapa komoditas yang utama berasal dari, pertama bahan bakar minyak HS 27, lemak dan minyak hewan nabati HS 15, serta besi dan baja HS 72.

Sementara neraca perdagangan migas mencatatkan defisit USD2,04 miliar akibat impor hasil minyak dan minyak mentah yang lebih banyak.
 

Baca juga: Surplus Neraca Dagang Maret 2024 Diprediksi USD1,57 Miliar
 

Ekspor capai USD22,43 miliar


Adapun surplus neraca dagang itu berasal dari kinerja ekspor yang masih lebih baik ketimbang impor. Dari data BPS, nilai ekspor pada Maret 2024 mencapai USD22,43 miliar, lebih tinggi dari realisasi nilai impor sebesar USD17,96 miliar.

Sedangkan secara kumulatif pada periode Januari-Maret 2024, neraca perdagangan Indonesia mencatatkan surplus senilai USD7,31 miliar. Realisasi itu lebih rendah dibandingkan periode yang sama di 2023 yang sebesar USD12,11 miliar.

Pada periode itu, nilai ekspor Indonesia tercatat senilai USD62,20 miliar, lebih rendah dari nilai ekspor di Januari-Maret 2023 yang mencapai USD67,60 miliar.

Sementara nilai impor di kuartal I-2024 mencapai USD54,90 miliar, lebih rendah dari periode yang sama di 2023 senilai USD54,95 miliar.
 
(M ILHAM RAMADHAN)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)