Direktur Utama ICDX Nursalam (tengah). FOTO: Medcom.id
Ade Hapsari Lestarini • 18 March 2024 18:29
Jakarta: Transaksi Komoditi Syariah di Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX) atau Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (BKDI) makin diminati masyarakat.
Peningkatan jumlah peserta transaksi komoditi syariah ini juga berbanding lurus dengan nilai transaksi yang terjadi. Sejak pertama kali transaksi di 2021 hingga saat ini, jumlah peserta dan transaksi terus mengalami peningkatan.
Pada 2024 sampai dengan Februari, total transaksi komoditi syariah di ICDX mencapai Rp224 miliar, yang dimanfaatkan untuk subrogasi. Sebagai catatan, di 2023 total transaksi komoditi syariah di ICDX mencapai Rp1,2 triliun, dan di 2022 tercatat transaksi sebesar Rp785 miliar.
Demikian disampaikan Direktur Utama ICDX Nursalam, di sela talk show "Menjelajahi Dinamika Komoditi Syariah: Peluang dan Tantangannya di Indonesia", Senin, 18 Maret 2024.
"Kami optimistis ke depan transaksi komoditi syariah akan terus berkembang dan mengalami pertumbuhan signifikan. Indonesia dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia tentunya akan menjadi salah satu faktor pendorong utama terkait peningkatan transaksi komoditi syariah," ungkap Nursalam.
Nursalam menambahkan, dari sisi internal, ICDX akan terus memberikan kemudahan bagi pihak-pihak yang akan melakukan transaksi komoditi syariah ini melalui bursa. Untuk 2024 ini, pihaknya menargetkan transaksi komoditi syariah mencapai Rp2,5 triliun, atau tumbuh 100 persen dibandingkan 2023.
Baca juga: Tahun Pemilu Tak Berdampak Negatif ke Perdagangan Berjangka Komoditi |