Penyelidikan Ledakan Pager di Lebanon Meluas ke Bulgaria dan Norwegia

Puing pager yang diledakan di Lebanon. Foto: EFE-EPA

Penyelidikan Ledakan Pager di Lebanon Meluas ke Bulgaria dan Norwegia

Medcom • 20 September 2024 11:35

Beirut: Pada Kamis, 19 September 2024, penyelidikan ledakan pager di Lebanon yang menewaskan 32 orang dan melukai lebih dari 2.300 orang meluas ke Bulgaria dan Norwegia. Ledakan ini diduga dilakukan oleh Israel untuk memanaskan konflik dengan kelompok militan Hizbullah.

Sumber keamanan mengindikasikan bahwa Israel bertanggung jawab atas serangan tersebut, meskipun pihak Israel belum secara resmi memberikan komentar. Serangan ini dianggap sebagai pukulan berat bagi Hizbullah, yang diduga menggunakan ribuan pager dan radio genggam yang meledak dalam dua gelombang serangan pada Selasa dan Rabu.

Sehingga, masalah ini  belum jelas bagaimana pager-pager tersebut dapat dipersenjatai dan diledakan dari jarak jauh. 

Salah satu teori adalah bahwa pager-pager tersebut disabotase setelah meninggalkan pabriknya, sementara teori lainnya menyebutkan bahwa seluruh rantai pasokan ledakan ini telah diatur oleh Israel.

Beberapa petunjuk mengarah ke perusahaan-perusahaan di Taiwan, Hungaria, dan Bulgaria. Laporan media lokal di Bulgaria menuduh bahwa perusahaan Sofia-based Norta Global Ltd terlibat dalam penjualan pager-pager ini ke Hezbollah. Transaksi sebesar 1,6 juta Euro atau setara Rp26 miliar diduga melewati Bulgaria dan dikirim ke Hungaria.

Namun, pihak Norta Global belum memberikan komentar resmi. Ketika dihubungi melalui email, pesan yang dikirim ke Norta tidak dapat diterima, dan pendirinya, Rinson Jose, menolak memberikan keterangan lebih lanjut ketika dihubungi di Norwegia. 


Korban ledakan pager dibawa ke rumah sakit di Lebanon. Foto: EFE-EPA

Pemerintah Bulgaria telah membuka penyelidikan terkait hubungan perusahaan lokal dengan penjualan pager-pager tersebut.

Tetangga Jose di Norwegia mengaku tidak mengetahui banyak tentang dirinya. CEO perusahaan media DN Media, Amund Djuva, tempat Jose bekerja, mengatakan bahwa pihaknya telah melaporkan informasi ini kepada pihak berwenang dan saat ini Jose sedang melakukan perjalanan ke Amerika Serikat.

"Kami memandang masalah ini dengan sangat serius," kata Djuve, seperti dikutip The New Arab, Jumat 20 September 2024.

Sementara itu, di Norwegia, polisi dan badan intelijen dalam negeri (PTS) juga telah memulai penyelidikan atas dugaan keterlibatan Jose dan perusahaanya.


Tanggapan dari perusahaan

Perusahaan Taiwan, Gold Apollo, yang diduga memproduksi pager-pager tersebut, mengatakan bahwa mereka hanya bertindak sebagai perantara dan tidak terlibat dalam pembuatan pager. 

Selain itu, perusahaan BAC Consulting yang berbasis di Budapest, juga dihubungkan dengan penjualan ini, tetapi pemiliknya, Cristiana Barsony-Arcidiacono, belum memberikan komentar resmi terkait keterlibatan perusahaannya.
Barsony-Arcidiacono bahkan dilaporkan telah meninggalkan apartemennya di Budapest, menambah misteri di balik insiden ini. 

Sumber keamanan Lebanon menyatakan bahwa Hezbollah percaya mereka memesan pager-pager dari Asia, tetapi terdapat dugaan bahwa operasi sabotase mungkin dilakukan di Eropa, khususnya di Hungaria. (Nithania Septianingsih)

 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)