Wall Street Beragam setelah Fed Pangkas Suku Bunga

Ilustrasi Wall Street. Foto: iStock

Wall Street Beragam setelah Fed Pangkas Suku Bunga

Husen Miftahudin • 21 September 2024 10:37

New York: Saham-saham Amerika Serikat (AS) di Wall Street ditutup menurun pada perdagangan Jumat waktu setempat (Sabtu pagi WIB), sementara dolar AS menguat karena investor mencerna pemangkasan 50 basis poin Federal Reserve pada pertengahan minggu yang memulai siklus penurunan suku bunga.
 
Mengutip data Yahoo Finance, Dow Jones Industrial Average ditutup naik 0,09 persen menjadi 42.063,36, S&P 500 berakhir turun 0,19 persen menjadi 5.702,55, dan Nasdaq Composite mengakhiri minggu ini 0,36 persen lebih rendah pada 17.948,32.
 
Beberapa hari setelah pemangkasan suku bunga, dua gubernur Fed menyuarakan pandangan yang berlawanan mengenai prospek inflasi, menggarisbawahi skala perdebatan atas langkah yang diposisikan Ketua Jerome Powell sebagai pengamanan ekonomi yang tangguh daripada respons darurat terhadap data pekerjaan yang lebih lemah.
 
Ketiga indeks saham utama AS mengakhiri minggu ini lebih tinggi, tidak jauh dari puncak sepanjang masa yang dicapai pada Kamis karena pembeli menumpuk aset yang lebih berisiko.


(Gedung The Fed. Foto: Xinhua/Liu Jie)
 
Pasar sepenuhnya memperkirakan pemangkasan setidaknya 25 bps pada November, dengan ekspektasi untuk pemangkasan 50 bps dengan peluang 48,9 persen, menurut FedWatch Tool CME.
 
Di sisi lain, dolar AS naik ke level tertinggi dalam dua minggu terhadap yen setelah pernyataan Ueda. Dolar menguat setelah mengalami kerugian di awal minggu. Indeks, yang mengukur greenback terhadap sekeranjang mata uang, naik 0,12 persen menjadi 100,79.
 

Baca juga: Menjelang Akhir Pekan, IHSG Ambles 2,05%
 

Saham Eropa tergelincir

 
Sementara itu, saham Eropa sebelumnya telah jatuh dari level tertinggi dalam dua minggu, dengan produsen mobil memimpin penurunan setelah Mercedes-Benz memangkas target margin laba, dengan alasan pelemahan di Tiongkok.
 
Sterling awalnya melemah setelah Bank of England mempertahankan suku bunga pada Kamis sebelum berbalik dan menguat 0,23 persen menjadi USD1,3314. Data pada Jumat menunjukkan penjualan ritel Inggris naik lebih dari yang diharapkan pada Agustus.
 
Di Tiongkok, bank sentral mempertahankan suku bunga acuan pinjamannya, yang bertentangan dengan ekspektasi penurunan. Saham unggulan Tiongkok (CSI300) naik tipis 0,2 persen tetapi tetap mendekati level terendah tujuh bulan yang dicapai di awal minggu.
 
Data yang suram dalam beberapa hari terakhir telah meningkatkan harapan akan stimulus agresif untuk menopang ekonomi terbesar kedua di dunia tersebut.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)