Ilustrasi rupiah. Foto: MI/Rommy.
Jakarta: Laju mata uang rupiah merosot pada pembukaan perdagangan hari ini. Rupiah melemah setelah investor menunggu data terbaru mengenai tren pergerakan suku bunga The Fed.
Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu pagi merosot 12 poin atau 0,07 persen menjadi Rp16.303 per USD dari penutupan perdagangan sebelumnya yang sebesar Rp16.291 per USD.
Laju Dolar AS stabil setelah mencapai level tertinggi dalam empat minggu terhadap mata uang sejenis semalam karena para pelaku pasar menunggu data inflasi utama AS dan proyeksi terbaru suku bunga Federal Reserve yang akan dirilis hari ini.
Dolar AS telah
rebound setelah laporan pekerjaan yang lebih kuat dari perkiraan pada Jumat meningkatkan prospek inflasi yang tetap kaku sementara pertumbuhan tetap kuat, membuat bank sentral AS cenderung tidak menurunkan suku bunganya dalam beberapa bulan mendatang.
Menurut alat CME FedWatch, pasar saat ini memperkirakan peluang pemotongan suku bunga pada September adalah sekitar 56 persen, turun dari 77,8 persen pada minggu lalu.
Investor wait and see
Investor akan memiliki kesempatan untuk menilai situasi inflasi ketika angka Indeks Harga Konsumen AS pada Rabu, hanya beberapa jam sebelum The Fed mengakhiri pertemuan kebijakan dua harinya.
Melansir Channel News Asia, Rabu, 12 Juni 204, ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan inflasi harga konsumen utama akan turun menjadi 0,1 persen dari 0,3 persen bulan lalu, dan inflasi harga inti akan tetap stabil pada bulan ini sebesar 0,3 persen.
Sementara itu, The Fed secara luas terlihat mempertahankan suku bunga pada 5,25 persen hingga 5,5 persen, dengan fokus pada proyeksi ekonomi terbaru para pengambil kebijakan yang dikenal sebagai “dot plot” dan konferensi pers Ketua Jerome Powell untuk mendapatkan petunjuk seberapa cepat pemotongan suku bunga dapat dimulai.
"Tampaknya terdapat konsensus jumlah pemotongan pada 2024 akan diturunkan dari tiga saat ini menjadi dua” dalam dot plot terbaru, kata Kepala Asia FX di InTouch Capital Markets Kieran Williams.
Namun dia menduga Powell kemungkinan akan memberikan nada yang relatif dovish pada konferensi pers, mengingat indikator pertumbuhan yang mengecewakan sejak pertemuan Fed terakhir.
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap beberapa mata uang utama lainnya, sedikit berubah pada 105,27, setelah menyentuh level terkuat sejak 14 Mei di 105,46 semalam.