PLN Nusantara Power Produksi 66,8 Juta MWh Energi Listrik di 2023, 113?ri Target

Ilustrasi. Foto: dok MI.

PLN Nusantara Power Produksi 66,8 Juta MWh Energi Listrik di 2023, 113?ri Target

Media Indonesia • 8 July 2024 11:24

Jakarta: PLN Nusantara Power (PLN NP) anak usaha PT PLN (Persero) berhasil memproduksi listrik bagi masyarakat Indonesia sebesar 66,8 juta megawatt hour (MWh) energi listrik sepanjang 2023. Jumlah ini mencapai 113 persen dari target yang ditetapkan yang 58,9 juta MWh.
 
Selain itu, produksi energi listrik PLN NP di 2023 meningkat 291 persen dibandingkan 2022 yang sebesar 17 juta MWh.
 
Direktur Utama PLN Nusantara Power Ruly Firmansyah menyampaikan pihaknya terus berkomitmen menyediakan listrik berkualitas bagi masyarakat Indonesia.
 
"Kami bertekad menghadirkan energi listrik untuk menerangi pertiwi, secara efisien, tepat, dan berlandaskan asas ramah lingkungan", ujar Ruly dalam keterangan resmi, Senin, 8 Juli 2024.
 
Sepanjang tahun lalu, PLN NP juga memproduksi listrik hijau. Sebanyak 25 unit pembangkit telah diujicobakan pada implementasi co-firing atau teknologi substitusi batu bara dengan biomassa.
 

Baca juga: PLN Minta Masyarakat Jaga Infrastruktur Listrik dari Pencurian
 
Upaya ini untuk mempercepat pemenuhan bauran energi baru terbarukan (EBT) 23 persen pada 2025. Ruly menjelaskan, sebanyak 24 unit pembangkit di antaranya telah berhasil dilakukan komersialisasi co-firing.
 
"PLN NP telah menghasilkan 511 gigawatt hour (GWh) energi bersih dari co-firing atau setara dengan reduksi emisi karbon sebesar 533.291,79 metrik ton (MT)," imbuh dia.
 
Produksi listrik co-firing ini juga menjadi porsi dalam produksi energi listrik bersih perusahaan mencapai total 5.666 GWh yang berasal dari unit pembangkit berbasis EBT.
 

Pasokan energi bersih lainnya

 
Tidak hanya itu, pasokan energi bersih juga turut dihasilkan dari unit pembangkit berbasis air dan surya yang dimiliki PLN NP seperti Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Brantas, PLTA Cirata, serta Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Cirata yang menjadi PLTS Terapung terbesar di Asia Tenggara dengan kapasitas 192 megawatt peak (MWp).
 
Kemudian, lanjut Ruly, PLTS di IKN 10 MW yang juga telah beroperasi dan disusul 40 MW yang sedang dalam proses pembangunan di ibu kota baru Indonesia.
 
"Melalui PLTS IKN, kami akan mampu menghindarkan 104,8 ton emisi co2 setiap tahunnya. Ke depan akan semakin banyak proyek kami yang berbasis EBT," tutup Ruly.
 
(INSI NANTIKA JELITA)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)