Mentan: 50 Penyuluh Bergerak, Indonesia Bisa Terbebas dari Masalah Pangan

Menteri Pertanian Amran Sulaiman. Foto: Medcom.id/Kautsar

Mentan: 50 Penyuluh Bergerak, Indonesia Bisa Terbebas dari Masalah Pangan

Media Indonesia • 6 November 2023 13:58

Jakarta: Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman optimistis bisa menyelesaikan permasalahan pangan dalam dua hingga tiga tahun ke depan jika 50 ribu penyuluh di Indonesia bergerak.

"Kalau 50 ribu penyuluh se-Indonesia bergerak, maka persoalan pangan ke depan selesai. Dalam waktu dua sampai tiga tahun ke depan kita bisa swasembada, tidak impor pangan," kata Amran saat menghadiri dan membuka Jambore Penyuluh Pertanian Nasional Tahun 2023 di Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), dilansir Antara, Selasa, 6 November 2023.

Menurutnya, penyuluh merupakan pahlawan pangan, garda terdepan swasembada.

"Keberhasilan program pertanian, salah satunya bisa swasembada beras itu karena penyuluh. Jadi penyuluh tak boleh mengeluh. Kalau mengeluh, gagal naikkan produksi," ucap Amran.

Amran mengatakan tujuan digelarnya Jambore Penyuluh Pertanian untuk meningkatkan semangat kerja dan motivasi serta meningkatkan keterampilan, wawasan, dan jiwa para penyuluh pertanian.

Dalam rangka mencapai produksi padi setara 35 juta ton beras, salah satu cara yang ditempuh adalah optimalisasi penyuluh pertanian lapangan.
 
Baca juga: Mentan Amran Fokus Tingkatkan Produksi 3 Komoditas

Kawal kebijakan pemerintah

Para penyuluh harus benar-benar dekat dan menjadi pendamping petani yang mampu mengantarkan dan mengawal kebijakan pemerintah dalam pembangunan pertanian sampai tingkat petani mulai dari penyaluran pupuk, memastikan penggunaan benih yang bermutu, penyaluran sarana dan prasarana produksi yang lain, dan pemanfaatan asuransi pertanian.
 
"Oleh karena itu, kami mengajak penyuluh pertanian dan KTNA se-Indonesia agar bahu membahu menaikkan produksi seperti pada 2017 hingga 2019. Pada saat itu tidak ada impor beras medium dari negara lain. Nah, pada tahun depan kita targetkan meningkatkan produksi dan pada 2026 sudah kembali semula, swasembada," ungkap dia.

Lebih lanjut, Amran menegaskan peran dan jasa penyuluh pertanian dalam transfer teknologi dan pendampingan kepada petani sangat penting, terutama di tengah tantangan perubahan iklim.

Oleh karena itu, penyuluh pertanian harus meningkatkan kinerja mereka dan beradaptasi dengan perubahan zaman dan tantangan yang ada, salah satu solusinya yakni dengan penerapan digitalisasi pertanian.

(Naufal Zuhdi)
 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Annisa Ayu)