23 Warga Palestina dalam Serangan Baru Israel di Rafah

Gaza terus dibombardir serangan udara Israel. Foto: Anadolu

23 Warga Palestina dalam Serangan Baru Israel di Rafah

Fajar Nugraha • 29 December 2023 07:02

Rafah: Serangan udara Israel telah menewaskan 23 warga Palestina dan melukai 55 lainnya di Rafah, di Gaza selatan. Hal itu disampaikan Juru Bicara Kementerian Kesehatan Palestina Ashraf al Qidra.

 

“Bangunan mereka yang dibom adalah perumahan warga sipil yang terlantar,” menurut petugas medis dan penduduk setempat, seperti dikutip Middle East Eye, Jumat 29 Desember 2023.

 

Tim penyelamat dengan panik mengais-ngais puing-puing untuk menemukan dan mengeluarkan korban termasuk seorang bayi dan beberapa anak-anak dan membawa mereka melewati kerumunan orang yang kebingungan dan menangis di dekat Rumah Sakit Kuwait.

 

Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) telah mengonfirmasi bahwa ada lebih dari 657.000 warga Palestina yang mengungsi di Gaza selatan akibat serangan Israel, sebagian besar tanpa tempat berlindung, dan tinggal di kota selatan Rafah di Gaza.

 

“Banyak keluarga yang tidur di lantai di sekitar tempat penampungan badan PBB, yang sudah sangat penuh sesak dan melebihi kapasitas penuh,” Inas Hamadan, penjabat direktur media untuk kantor lapangan UNRWA di Gaza, mengatakan kepada Anadolu.

 

“Kedatangan lebih banyak pengungsi menimbulkan tantangan lebih lanjut bagi tim UNRWA, yang bekerja sepanjang waktu untuk memastikan pengiriman bantuan kemanusiaan kepada para pengungsi,” tambah Hamadan.

 

Lebih dari 8.663 anak-anak Palestina telah dibunuh oleh pasukan Israel di Gaza sejak 7 Oktober, menurut kantor media pemerintah, yang menambahkan bahwa ribuan lainnya hilang di bawah reruntuhan di tengah pemboman yang tiada henti.

 

Di Gaza, setidaknya 21.320 orang tewas dan 55.603 orang terluka. Sementara jumlah korban tewas akibat serangan Hamas terhadap Israel mencapai 1.139 orang.

 

Israel telah berulang kali menargetkan sekolah-sekolah, dan bahkan pusat perawatan neonatal pun tidak luput dari sasarannya, sehingga mengakibatkan terbunuhnya bayi-bayi yang baru lahir.

 

Menurut data Save the Children pada awal November, satu anak dibunuh setiap 10 menit. PBB menyebut daerah kantong Palestina yang terkepung sebagai “kuburan” bagi anak-anak karena banyaknya korban jiwa.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)