Kepala BNPT Komjen Eddy Hartono, dalam peluncuran buku hasil kajian barang bukti tindak pidana terorisme, Jakarta. Dok. BNPT
Achmad Zulfikar Fazli • 20 December 2024 23:13
Jakarta: Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) meluncurkan seri buku Tercerahkan dalam Kedamaian dengan judul Secercah Kisah Mantan dan Menggali Akar Terorisme di Indonesia. Buku ini merupakan hasil kolaborasi antara akademisi, peneliti, birokrat, dan mantan narapidana terorisme.
"Peluncuran ini merupakan wujud manifestasi mandat negara sesuai amanat Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2018, karena di sana kita diamanatkan wajib melakukan pencegahan," ujar Kepala BNPT Komjen Eddy Hartono, dalam peluncuran buku hasil kajian barang bukti tindak pidana terorisme, Jakarta, Jumat, 20 Desember 2024.
Menurut Eddy, upaya ini merupakan membangun kesiapsiagaan nasional berkolaborasi dengan konsep pentahelix. "Hari ini kami mencoba melaksanakan bagian dari pencegahan itu, yakni kesiapsiagaan nasional. Kita berkolaborasi dengan para ahli, akademisi, birokrat, peneliti dan mantan napiter," ujar dia.
Mantan Direktur Penegakan Hukum BNPT ini menjelaskan buku ini merupakan hasil kajian dan analisis 15 buku yang sering dijadikan rujukan para pelaku tindak pidana terorisme.
"Sejak 2023, kurang lebih 60 putusan mengamanatkan agar buku-buku yang mengancam ideologi ini dirampas oleh negara. Kami berkewajiban mengkaji dan menganalisis dari buku-buku tersebut. Ditemukan 15 buku yang sering dijadikan rujukan oleh para pelaku tindak pidana terorisme, kami kaji dan hasilnya adalah buku yang kita luncurkan hari ini," ujar dia.
Baca Juga:
BNPT Minta Pengelola Objek Vital Terapkan Standar Pengamanan Pencegahan Terorisme |