Harga Minyak Menguat Terdorong Ketegangan Geopolitik

Ilustrasi. Foto: Unplash

Harga Minyak Menguat Terdorong Ketegangan Geopolitik

Annisa Ayu Artanti • 21 November 2024 10:43

Jakarta: Harga minyak naik tipis pada hari Kamis karena kekhawatiran suplai yang dipicu oleh meningkatnya ketegangan geopolitik di tengah-tengah perang yang sedang berlangsung antara Rusia dan Ukraina.

Melansir Channel News Asia, Kamis, 21 November 2024, harga minyak mentah berjangka Brent untuk bulan Januari naik 28 sen, atau 0,4 persen, menjadi USD73,09.

Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk Januari naik 28 sen, atau 0,4 persen, menjadi USD69,03.

 

Ukraina tembak rudal ke Rusia


Ukraina menembakkan rudal jelajah Storm Shadow milik Inggris ke Rusia pada Rabu, senjata Barat terbaru yang diizinkan untuk digunakan pada target-target Rusia, sehari setelah Ukraina menembakkan rudal ATACMS milik AS.

Moskow mengatakan penggunaan senjata Barat untuk menyerang wilayah Rusia yang jauh dari perbatasan akan menjadi eskalasi besar dalam konflik.
 
Baca juga: 

Harga Minyak Naik Setelah Ladang Norwegia Kembali Berproduksi




Ilustrasi. Foto: ICDX

Kyiv mengatakan mereka membutuhkan kemampuan untuk mempertahankan diri dengan menghantam pangkalan-pangkalan belakang Rusia yang digunakan untuk mendukung invasi Moskow, yang memasuki hari ke-1.000 pada minggu ini.
 

Stok minyak AS


Sementara itu, stok minyak mentah AS naik 545 ribu barel menjadi 430,3 juta barel dalam pekan yang berakhir 15 November, kata Administrasi Informasi Energi, dibandingkan dengan ekspektasi analis dalam jajak pendapat Reuters untuk kenaikan 138 ribu barel.

Persediaan bensin minggu lalu naik lebih dari perkiraan, sementara stok distilat membukukan penarikan yang lebih besar dari perkiraan.

Menambah pasokan, Equinor Norwegia mengatakan telah memulihkan kapasitas produksi penuh di ladang minyak Johan Sverdrup di Laut Utara setelah pemadaman listrik.

Sementara itu, Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya yang dipimpin oleh Rusia, kelompok yang dikenal sebagai OPEC+, mungkin akan kembali menaikkan produksi saat mereka bertemu pada 1 Desember karena lemahnya permintaan minyak global, menurut tiga sumber OPEC+ yang mengetahui tentang diskusi tersebut.


OPEC pada awalnya berencana untuk secara bertahap membalikkan pengurangan produksi dengan peningkatan kecil yang tersebar selama beberapa bulan pada 2024 dan 2025.

Namun, perlambatan permintaan RRT dan global, ditambah dengan peningkatan produksi di luar kelompok ini, berpotensi menggagalkan rencana ini

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Annisa Ayu)