Korea Selatan. Foto: Unsplash.
Seoul: Korea Selatan telah menyiapkan program dukungan keuangan sebesar 75,9 triliun won (USD56,97 miliar) untuk perusahaan-perusahaan yang meningkatkan investasi di sektor-sektor utama serta usaha kecil yang berjuang melawan dampak suku bunga tinggi.
Program ini mencakup pinjaman murah senilai 15 triliun won dari bank milik negara untuk industri-industri utama, seperti semikonduktor dan baterai, sementara bank komersial juga akan menyediakan 20 triliun won untuk mendukung usaha kecil dan menengah.
"Bank kami perlu mulai melakukan upaya untuk memperluas dukungan bagi perusahaan, di luar pembiayaan konsumen yang berfokus pada pinjaman hipotek," kata Ketua Komisi Jasa Keuangan Korsel Kim Joo-hyun, dilansir
Channel News Asia, Kamis, 15 Februari 2024.
Perkembangan hubungan perdagangan dengan Tiongkok, kemajuan teknologi di industri-industri besar dan fragmentasi rantai pasokan global menimbulkan tantangan baru bagi perusahaan, sehingga meningkatkan kebutuhan akan reformasi peraturan dan dukungan keuangan.
"Bagi perusahaan yang menghadapi kesulitan likuiditas tahun ini karena tingginya suku bunga, bank akan menawarkan penurunan suku bunga sementara," kata dia.
Ekonomi Korsel 2024
Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol mengatakan perekonomian pada 2024 akan melebihi tingkat pertumbuhan potensial setelah meningkat pada paruh kedua 2023. Potensi tingkat pertumbuhan Korea Selatan, pertumbuhan ekonomi maksimum yang dapat dicapai tanpa memicu tekanan inflasi, diperkirakan sekitar dua persen.
Dalam survei Reuters pertumbuhan ekonomi Korsel diperkirakan melambat menjadi 1,2 persen pada 2023 dari 2,6 persen pada 2022, diikuti oleh pemulihan menjadi 2,1 persen pada 2024. Perkiraan tersebut berbeda dengan proyeksi pemerintah sebesar 1,4 persen tahun ini dan 2,4 persen pada tahun depan.