Evakuasi korban tenggelam di kolam retensi Rancabolang Kota Bandung. (Dok. Diskar PB Kota Bandung).
Bandung: Dua warga tewas tenggelam saat memancing di kolam retensi Rancabolang, Gedebage, Kota Bandung, Jawa Barat, pada Kamis malam, 10 Oktober 2024. Kolam retensi tersebut tidak dilengkapi pembatas, namun, kerap dijadikan lokasi memancing liar oleh warga.
Dua warga tersebut yaitu DN dan DS. Keduanya terpeleset dan jatuh ke kolam retensi sedalam 3 meter saat memancing pada Kamis malam.
"Ada laporan dari warga, bahwa ada yang terpeleset saat memancing. Itu merupakan warga sekitar, ketika kita evakuasi, korban sudah mengambang meninggal dunia," ujar Kasi Rescue Diskar PB Kota Bandung, John Erwin, Jumat, 11 Oktober 2024.
Dua korban diakui Erwin langsung dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara dan Sartika Asih Bandung untuk dilakukan autopsi oleh kepolisian. Namun ia memastikan, saat dilakukan evakuasi korban sudah tidak bernyawa.
"Langsung dibawa ke rumah sakit dalam keadaan meninggal dunia," sahutnya.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kota Bandung, Edwin Senjaya, mendesak Pemerintah Kota Bandung untuk memasang sarana pengamanan berupa pagar dan papan peringatan di area kolam retensi, terutama Kolam Retensi Rancabolang. Dua warga yang terpeleset tersebut salah satunya merupakan teman Edwin semasa kecil.
"Terlepas dari peristiwa ini merupakan sebuah takdir yang harus kita terima. Tapi ini ada sesuatu yang perlu menjadi perhatian, terutama Pemkot Bandung. Karena berdasarkan warga sekitar TKP, lokasi tersebut seringkali digunakan sebagai lahan pemancingan. Sementara di sana tidak ada sarana pengamanan yang memadai, tidak ada pagar, tidak ada juga papan peringatan," papar Edwin.
Edwin menyebut, di dekat kolam retensi itu bahkan terdapat taman yang sering digunakan warga sekitar dan pengunjung, termasuk anak kecil sebagai lokasi bermain.
"Saya tidak bisa bayangkan kalau
kemudian anak-anak kecil itu terjatuh, apa yang akan terjadi. Sedangkan ini saja orang dewasa, terjatuh ke dalam kolam tidak bisa juga diselamatkan, apalagi anak kecil," bebernya.
Melihat kondisi tersebut, Edwin meminta Pemkot Bandung memperhatikan hal ini. Upaya antisipasi kejadian serupa harus dilakukan, salah satunya dengan segera memasang pagar dan papan peringatan.
"Ini saya tidak mengerti bagaimana ketika perencanaan pembuatan kolam retensi ini kok sangat-sangat ceroboh. Harusnya saat perencanaan, dinas terkait atau pun aparatur kewilayahan setempat, dari kecamatan atau kelurahan bisa memperhitungkan hal-hal yang membahayakan bagi warga," tegasnya.