Pencarian Macan Tutul Diperluas Hingga Kaki Gunung Tangkuban Perahu

Polisi tengah menyisir sejumlah lokasi menyusul beredarnya kabar di media sosial mengenai seekor macan tutul yang lepas dari kandang karantina di Lembang Park & Zoo, Kabupaten Bandung Barat. Dokumentasi/ Metro TV

Pencarian Macan Tutul Diperluas Hingga Kaki Gunung Tangkuban Perahu

P Aditya Prakasa • 5 September 2025 13:04

Bandung: Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSD) Jawa Barat memperluas area pencarian macan tutul yang kabur dari Lembang Park Zoo beberapa waku lalu. Sebab satwa dilindungi itu diperkirakan telah berada di kaki Gunung Tangkuban Parahu, Kabupaten Bandung Barat.

Koordinator Tim Pencarian, Ujang Acep, mengatakan macan tutul itu secara naluri akan mencari habitatnya yaitu masuk ke kawasan hutan. Diperkirakan macan tutul itu telah memasuki area kaki Gunung Tangkuban Parahu sejak dua hari lalu.

"Karena daya jelajah macan tutul itu satu individu itu bisa sampai ke 400 hektare. Kalau di alam ya, jadi kalau sudah dua hari artinya, lebih dari dua hari artinya sudah cukup jauh masuk ke dalam hutan. Kami simpulkan bahwa objek macan tutul sudah mengarah dan mungkin ke kaki gunung ke Tangkuban parahu," kata Ujang di Bandung, Jumat, 5 September 2025.
 

Baca: Anak Domba Dijadikan Umpan Macan Tutul yang Kabur di Lembang Park and Zoo
 
Ujang mengatakan pencarian kali ini hanya mengandalkan drone thermal yang diterbangkan setiap malam untuk mencari tanda-tanda macan tutul tersebut. Sebab untuk sementara, bantuan dari anjing K9 milik kepolisian belum dapat diturunkan dan menjadi salah satu kendala.

"Dalam tiga hari kami sangat dibantu K9 cukup positif ya. Jadi kita bisa mengikuti sampai terakhir ke pojokan sana itu untuk penciuman dibantu K9. Namun karena kemarin ada siaga demo, sehingga anjing pelacak dari kepolisian belum bisa membantu kami sampai kemarin terakhir," jelas Ujang.

Ujang telah mengimbau warga sekitar agar tidak panik apabila menemukan macan tutul tersebut. Sebab menurutnya, sifat dari macan tutul itu tidak agresif menyerang dan cenderung melarikan diri jika bertemu dengan manusia.

"Kami mengimbau kepada masyarakat untuk tidak was-was, karena sesuai tadi yang disampaikan dari komunitas macan tutul juga bahwa macan tutul itu tidak agresif menyerang. Dan dia selalu karena menghindar, dia pasti mencari celah-celah yang sempit yang tidak mungkin diketahui oleh satwa lain atau manusia," ucap Ujang.

Tetap Merawat Satwa dan Evaluasi

Sementara Humas Lembang Park & Zoo, Miftah Setiawan, mengatakan pihaknya tetap menjalankan operasional merawat satwa-satwa yang ada saat ini. Namun untuk saat ini, kawasan wisata itu ditutup sementara dan tidak menerima pengunjung.

"Jadi walaupun memang kami terpaksa harus tutup selama seminggu karena pencarian macan tutul ini, tapi untuk perawatan hewan, penjagaan hewan, dan pakan hewan, insya Allah semua terjaga dengan baik. Jadi tidak ada yang dikurangi," kata Miftah.

Setelah kejadian kaburnya macan tutul, lanjut Miftah, Lembang Park Zoo telah melakukan evaluasi mengenai keamanan di kandang-kandang hewan. Dia bersama pihak manajemen akan berupaya agar peristiwa serupa tidak terulang lagi ke depannya.

"Pascakejadian kemarin mungkin akan pasti akan selalu ada hikmah di balik musibah ya. Kita akan evaluasi lagi perihal safety awareness dan kita juga akan lebih solid lagi untuk komunikasi agar mudah-mudahan tidak terjadi lagi hal seperti ini di kemudian hari," ucap Miftah.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Deny Irwanto)