Setelah Meksiko, Donald Trump Berencana Ubah Nama 'Teluk Persia' Jadi 'Teluk Arab'

Presiden AS Donald Trump menyampaikan pidato pembukaan di Coleman Coliseum di Universitas Alabama di Tuscaloosa, Alabama, AS, 01 Mei 2025. (EFE-EPA/ERIK S. LESSER)

Setelah Meksiko, Donald Trump Berencana Ubah Nama 'Teluk Persia' Jadi 'Teluk Arab'

Riza Aslam Khaeron • 8 May 2025 10:43

Jakarta: Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan bahwa dirinya akan membuat keputusan soal nama yang akan digunakan AS untuk menyebut kawasan perairan antara Iran dan negara-negara Teluk saat kunjungannya ke Timur Tengah pekan depan. Melansir CNN dan Al Jazeera, Trump mempertimbangkan untuk mengganti istilah "Teluk Persia" menjadi "Teluk Arab" atau "Teluk Arab".

Pernyataan ini disampaikan Trump kepada wartawan di Gedung Putih, Rabu, 7 Mei 2025.

"Saya harus membuat keputusan," ujarnya.

"Saya akan diberi pengarahan dan saya akan membuat keputusan. Mereka akan menanyakan itu kepada saya saat saya sampai di sana," kata Trump sebagaimana dikutip Al Jazeera pada Kamis, 8 Mei 2025.

Melansir CNN, dua pejabat administrasi menyebut pengumuman itu kemungkinan akan dilakukan saat kunjungan Trump ke Arab Saudi, Qatar, dan Uni Emirat Arab antara tanggal 13 hingga 16 Mei. Upaya ini tampak sebagai langkah menyenangkan mitra Arabnya, tetapi berpotensi memicu ketegangan diplomatik dengan Iran.

Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi menanggapi wacana itu dengan keras.

"Saya yakin @realdonaldtrump tahu bahwa nama Teluk PERSIA sudah ada sejak berabad-abad lalu dan diakui oleh semua kartografer dan badan internasional," tulis Araghchi di platform X. Ia menambahkan bahwa nama itu bahkan digunakan oleh semua pemimpin kawasan hingga tahun 1960-an.
 

Baca Juga:
Trump Larang Negara yang Membeli Minyak Iran untuk Berbisnis dengan AS

Lebih lanjut, Araghchi memperingatkan bahwa langkah Trump akan "mendatangkan kemarahan seluruh rakyat Iran dari berbagai latar belakang dan pandangan politik." Ia menyebut wacana perubahan nama tersebut sebagai "tindakan bermotif politik yang menyinggung semua orang Iran, baik yang tinggal di AS maupun di negara lain."

Al Jazeera menyoroti bahwa nama Teluk Persia telah lama menjadi sumber ketegangan antara Iran dan negara-negara Arab. Iran bersikeras bahwa nama itu didasarkan pada bukti sejarah dan peta kuno, sementara negara-negara seperti Arab Saudi, UEA, dan Irak lebih memilih istilah Teluk Arab atau hanya Teluk.

Sebelumnya pada Januari 2025, Trump juga menandatangani perintah eksekutif yang mengubah nama Teluk Meksiko menjadi "Teluk Amerika" untuk pemetaan dalam negeri AS. Langkah ini memicu perdebatan hukum dan penolakan dari Associated Press serta sejumlah media internasional.

CNN mencatat bahwa nama Teluk Persia telah digunakan secara resmi dalam komunikasi internasional dan oleh PBB. Namun dengan potensi perubahan istilah oleh pemerintahan Trump, ketegangan antara Washington dan Teheran diprediksi akan kembali meningkat di tengah perundingan nuklir yang sedang berlangsung.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Surya Perkasa)