Presiden AS, Donald Trump, di hotel Hyatt Regency 13 November 2024. (EFE/EPA/ALLISON ROBBERT / POOL)
Riza Aslam Khaeron • 2 May 2025 11:49
Washington DC: Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan larangan keras terhadap negara atau individu yang membeli minyak atau petrokimia dari Iran. Melansir CNBC, Kamis, 1 Mei 2025, Trump menyatakan bahwa siapa pun yang membeli "dalam jumlah berapa pun" dari Iran akan langsung dikenai sanksi sekunder dan tidak akan diizinkan melakukan bisnis dalam bentuk apa pun dengan Amerika Serikat.
"Negara atau individu mana pun yang membeli DALAM JUMLAH BERAPA PUN MINYAK atau PETROKIMIA dari Iran akan langsung dikenai Sanksi Sekunder. Mereka tidak akan diizinkan untuk melakukan bisnis dengan Amerika Serikat dalam bentuk, cara, atau bentuk apa pun," tulis Trump dalam unggahan di platform Truth Social, mengutip CNBC, Kamis, 1 Mei 2025.
Larangan ini merupakan bagian dari kampanye "tekanan maksimum" yang diluncurkan Trump sejak Februari 2025 dengan tujuan menghentikan sepenuhnya ekspor minyak Iran. Dalam pidato di Gedung Putih pada hari yang sama, Trump menuduh Iran menggunakan pendapatan minyak untuk mendanai kelompok militan di Timur Tengah.
Langkah ini dinilai menargetkan Tiongkok secara khusus, yang tercatat mengimpor lebih dari satu juta barel minyak dari Iran setiap harinya. Menurut Scott Modell, mantan pejabat CIA dan kini CEO Rapidan Energy, kebijakan ini tidak akan berdampak signifikan kecuali AS juga menargetkan perusahaan milik negara dan infrastruktur energi Tiongkok.
Baca Juga: Donald Trump Pecat Mike Waltz, Tunjuk Menlu Rubio Jadi Penasihat Keamanan Nasional |