Pemkab OKU menyiapkan peralatan penanggulangan bencana alam. ANTARA/Edo Purmana
Silvana Febiari • 20 November 2025 21:14
Baturaja: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, mengimbau warga untuk meningkatkan kewaspadaan. Hal ini menyusul potensi cuaca ekstrem yang dapat menimbulkan bencana, seperti banjir dan tanah longsor.
Kepala BPBD OKU Januar Efendi mengatakan berdasarkan hasil koordinasi pihaknya dengan BMKG, hujan di wilayah setempat sejak beberapa hari terakhir, disebabkan peningkatan aktivitas pada Gelombang Madden-Julian Oscillation (MJO) dan Gelombang Rossby Ekuatorial. Dua gelombang tersebut aktif melintasi wilayah Sumatera Selatan.
Aktivitas gelombang ini berperan signifikan dalam meningkatkan suplai massa udara basah dan memicu pembentukan awan hujan. Selain itu, teridentifikasi area konvergensi (pertemuan massa udara) atau belokan angin di sekitar Sumatera bagian selatan yang menyebabkan massa udara berkumpul dan dipaksa naik secara vertikal (updraft), sehingga mempercepat pertumbuhan awan konvektif (awan hujan ekstrem/cumulonimbus).
Januar pun mengimbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan menghadapi potensi
banjir dan tanah longsor. Imbauan ini bertujuan supaya tidak menimbulkan korban jiwa.
"Terutama masyarakat yang bermukim di sepanjang bantaran Sungai Ogan harus lebih waspada karena banjir dan longsor dapat terjadi kapan saja," kata Januar, dikutip dari
Antara, Kamis, 20 November 2025.
Pihaknya telah menetapkan status siaga darurat bencana banjir dan tanah longsor menghadapi
musim hujan tahun ini. Upaya ini dilakukan untuk pencegahan dan penanggulangan bencana alam sedini mungkin.
Dalam penetapan status itu, pihaknya meningkatkan kapasitas personel penanggulangan bencana agar banjir dan tanah longsor dapat ditanggulangi sedini mungkin guna mengantisipasi korban jiwa.
Ilustrasi banjir. Metrotvnews.com/Khairunnisa Puteri M
Sebanyak 647 personel yang tergabung dalam satgas penanggulangan bencana disiagakan. Mereka bertugas menindaklanjuti cuaca ekstrem yang berpotensi menimbulkan dampak banjir dan tanah longsor.
"Untuk BPBD sendiri ada sekitar 240 personel yang siaga ditambah dari stakeholder terkait di Kabupaten OKU," ujar Januar.
Pihaknya juga menyiapkan peralatan penanggulangan bencana, antara lain empat perahu karet, tiga perahu fiber, lima mesin perahu, satu boat, dan tiga mobil
rescue. Selain itu, 19 motor trail, 10 mesin sedot apung, enam tenda pengungsian, pelampung, dan 71 tenda keluarga.
"Peralatan ini dapat diperkuat dan ditambah jumlahnya sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan situasi di lapangan jika terjadi
bencana alam di Kabupaten OKU," ujarnya.