Presiden AS Donald Trump. (Anadolu Agency)
Washington: Presiden Amerika Serikat Donald Trump memperingatkan Iran akan menghadapi konsekuensi berat jika kelompok Houthi di Yaman terus menyerang jalur pelayaran internasional di Laut Merah.
Trump menegaskan bahwa Iran akan dianggap bertanggung jawab atas setiap serangan yang dilakukan Houthi, yang selama ini diketahui mendapat dukungan dari Teheran.
"Setiap tembakan yang dilepaskan oleh Houthi mulai saat ini akan dianggap sebagai tembakan yang berasal dari senjata dan arahan kepemimpinan Iran. Iran akan dimintai pertanggungjawaban dan menghadapi konsekuensi yang berat," ujar Trump melalui Truth Social, pada Senin kemarin.
Peringatan keras tersebut disampaikan setelah Houthi mengklaim telah menyerang kapal induk AS, USS Harry S Truman, sebanyak tiga kali dalam 48 jam terakhir. Serangan pertama terjadi pada Minggu lalu di Laut Merah, menyusul serangan udara mematikan AS di wilayah Yaman.
Serangan Balasan AS di Yaman
Pentagon melaporkan bahwa sejak Sabtu 15 Maret 2025, militer AS telah melancarkan serangan udara terhadap 30 target di Yaman. Operasi ini menjadi aksi militer terbesar AS di Timur Tengah sejak Trump kembali menjabat sebagai Presiden.
Letnan Jenderal Alex Grynkewich menyebutkan bahwa serangan tersebut menyasar beragam target, termasuk para ahli drone Houthi.
"Tidak ada indikasi kredibel mengenai korban sipil dalam operasi ini," jelas Grynkewich dalam konferensi pers, seperti dikutip BBC, Selasa, 18 Maret 2025.
Meski AS menyatakan telah menewaskan sejumlah tokoh penting Houthi, kelompok tersebut belum mengonfirmasi laporan tersebut.
Juru bicara Pentagon, Sean Parnell, menegaskan bahwa kampanye militer ini tidak bertujuan untuk menggulingkan rezim di Yaman.
Operasi ini akan terus berlanjut secara intensif untuk melemahkan kemampuan Houthi, membuka kembali jalur pelayaran di kawasan, dan melindungi tanah air kami," tegas Parnell.
Pada Minggu pagi, Houthi meluncurkan drone dan rudal balistik yang menargetkan kapal induk USS Harry S Truman. Jet tempur AS berhasil menembak jatuh sekitar 11 drone, sementara sebuah rudal balistik jatuh di laut, jauh dari kapal induk tersebut.
Pada Senin, Houthi kembali mengklaim telah melakukan serangan ketiga terhadap kapal AS dalam 48 jam terakhir, mengganggu persiapan serangan udara AS di wilayah Yaman. Pentagon membantah klaim tersebut, menyatakan bahwa tidak ada serangan Houthi yang berhasil, dan menyebut salah satu rudal yang ditembakkan meleset lebih dari 160 km dari target.
Iran Bantah Tuduhan AS di PBB
Di tengah eskalasi ketegangan, Iran membantah terlibat dalam mendukung serangan Houthi atau melanggar embargo senjata PBB di Yaman. Dalam surat yang dikirimkan kepada Dewan Keamanan PBB pada Senin, Duta Besar Iran untuk PBB, Amir Saeid Iravani, menuduh AS menyebarkan "tuduhan tak berdasar" terhadap Teheran.
"Iran tidak melanggar embargo senjata PBB di Yaman dan tidak terlibat dalam aktivitas destabilisasi di kawasan," ujar Iravani sebagaimana dilaporkan oleh kantor berita Reuters.
Sementara itu, Houthi menyatakan serangan mereka di Laut Merah akan terus berlanjut hingga Israel mengakhiri blokade terhadap Gaza. Kelompok ini mengklaim hanya menargetkan kapal yang terkait dengan Israel, AS, dan Inggris, meskipun beberapa tuduhan tersebut telah terbukti keliru.
Sejak November 2023, Houthi telah menenggelamkan dua kapal, menyita satu kapal lainnya, dan menewaskan empat awak kapal. Kelompok tersebut menguasai ibu kota Sanaa dan wilayah barat laut Yaman, meskipun bukan merupakan pemerintahan yang diakui secara internasional. (
Muhammad Reyhansyah)
Baca juga:
AS Lancarkan Serangan Udara Baru di Ibu Kota Yaman