Ketua MPR Ahmad Muzani. Metrotvnews.com/Fachri Audhia Hafiez
Rahmatul Fajri • 7 October 2025 23:55
Jakarta: Ketua MPR Ahmad Muzani menilai tragedi runtuhnya musala di Pondok Pesantren Al-Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, harus menjadi pelajaran penting bagi seluruh pengelola lembaga pendidikan di Indonesia. Sehingga, peristiwa serupa tidak terulang.
“Saya kira itu sebuah kejadian yang sangat memprihatinkan, kejadian yang sangat memilukan kita semua, sampai memakan korban begitu banyak. Tentu saja kami prihatin dan ikut berduka cita atas peristiwa tersebut,” ujar Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa, 7 Oktober 2025.
Dia menegaskan tragedi itu menjadi pengingat pentingnya memastikan standar keselamatan dan kelayakan bangunan di lingkungan pendidikan, baik lembaga berbasis agama maupun umum. Menurut dia, pembangunan fisik sekolah, pesantren, dan kampus tidak boleh mengabaikan aspek konstruksi dan keamanan.
“Peristiwa ini harus menjadi pelajaran bagi semua pengelola pendidikan, baik agama maupun non-agama, bahwa bangunan yang berstandar konstruksi juga sangat penting bagi keselamatan para siswa, para santri, dan para mahasiswa,” ucap Muzani.
Muzani percaya terhadap aparat kepolisian dalam melakukan penyelidikan dan pengusutan penyebab runtuhnya bangunan tersebut. Dia berharap hasil penyelidikan dapat memberikan kejelasan, sekaligus menjadi rujukan untuk memperbaiki sistem pengawasan pembangunan fasilitas pendidikan di masa depan.
“Kami percaya kepada pihak kepolisian untuk melakukan penyidikan dan pengusutan ini, sehingga peristiwa ini bisa menjadi pelajaran penting bagi para penyelenggara pendidikan,” tutur Muzani.
Baca Juga:
Tim DVI Polda Jatim Identifikasi 17 Korban Tambahan Tragedi Musala Al Khoziny |