Mengenal Margin dalam Trading: Cara Kerja, Keuntungan, dan Risikonya

Jakarta: Margin trading menjadi salah satu fasilitas populer di kalangan investor saham untuk mengoptimalkan potensi keuntungan. Layanan yang ditawarkan oleh perusahaan sekuritas ini memungkinkan investor melakukan transaksi dengan dana pinjaman. Berikut panduan lengkapnya dilansir dari laman Philip Sekuritas dan Ajaib.

Margin trading merupakan fasilitas pembiayaan dari sekuritas yang memberi kesempatan investor membeli saham melebihi modal yang dimiliki. Dengan akun margin, daya beli meningkat berkat tambahan dana pinjaman atau leverage.

Misalnya, investor dengan modal Rp100 juta menggunakan leverage 1:2, maka ia bisa membeli saham senilai Rp200 juta, dan keuntungan maupun kerugian akan dihitung dari nilai penuh transaksi.

Tidak semua saham bisa dibeli dengan margin. Daftar saham marginable diperbarui secara berkala oleh Bursa Efek Indonesia dan para investor dapat mengecek daftar saham tersebut melalui laman BEI.
 

Baca juga:  Apa Itu Pips dalam Trading? Ini Panduan Lengkapnya untuk Pemula

(Ilustrasi. Foto: Dok Metrotvnews.com)

Keuntungan dan risiko

Keuntungan margin trading meliputi daya beli lebih besar karena bisa membeli saham hingga dua kali lipat dari modal, bunga pinjaman rendah sebesar 0,05 persen per hari, fleksibilitas jangka waktu hingga empat hari setelah transaksi (T+4), akses ke lebih dari 200 saham, serta keleluasaan bertransaksi tanpa diblokir selama ekuitas positif.

Namun, margin trading juga mengandung risiko. Investor berpotensi mengalami kerugian lebih besar akibat leverage, menghadapi forced sell ketika nilai jaminan turun, menanggung bunga harian termasuk di hari libur, serta dibatasi untuk tidak memegang satu saham lebih dari 50 persen portofolio.

Agar aman, investor dianjurkan memilih saham stabil terutama saham blue-chip, rutin memantau nilai ekuitas agar tetap di atas kewajiban, tidak menggunakan seluruh limit margin, serta mempelajari aturan mengenai bunga, jatuh tempo, dan mekanisme forced sell.

Margin trading ibarat pedang bermata dua, bisa memberikan keuntungan berlipat, tetapi juga membawa risiko besar. Karena itu, strategi yang matang dan pemilihan sekuritas terpercaya yang berada di bawah pengawasan OJK menjadi kunci dalam memanfaatkan fasilitas ini. (Muhammad Adyatma Damardjati)