Ilustrasi cuaca ekstrem.
Media Indonesia • 3 April 2025 09:44
Semarang: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini potensi cuaca ekstrem yang melanda wilayah di Jawa Tengah (Jateng) periode 3 April hingga 6 April 2025 atau saat arus balik Lebaran 2025. Analisis atmosfer terbaru menunjukkan adanya faktor-faktor yang dapat memicu hujan lebat, petir, dan angin kencang di beberapa daerah.
Kepala Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang, Yoga Sambodo, menjelaskan bahwa sejumlah fenomena atmosfer berperan dalam meningkatnya potensi cuaca ekstrem di Jawa Tengah. Salah satu faktor utama adalah sirkulasi siklonik yang terpantau di Samudera Hindia barat daya Pulau Jawa.
"Kondisi ini menyebabkan angin baratan menguat, sehingga membentuk daerah konvergensi dan belokan angin (windshear) di Jawa Tengah. Dampaknya, pertumbuhan awan konvektif semakin intens, terutama awan Cumulonimbus yang berpotensi memicu hujan lebat disertai petir dan angin kencang," ujar Yoga, Kamis, 3 April 2025.
Berdasarkan pantauan BMKG, sejumlah wilayah di Jawa Tengah diprediksi mengalami hujan sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang pada beberapa hari ke depan. Pada Kamis, 3 April 2025, cuaca ekstrem diperkirakan terjadi di Jepara, Pati, Kudus, Demak, Grobogan, Boyolali, Kabupaten Semarang, Salatiga, Kabupaten Tegal, Pemalang, Kebumen, Kota dan Kabupaten Magelang, Purworejo, Rembang, Blora, Cilacap, Banyumas, Banjarnegara, Purbalingga, Wonosobo, Sragen, Wonogiri, Brebes, Klaten, Sukoharjo, Karanganyar, dan Surakarta.
Sedangkan pada Jumat, 4 April 2025, wilayah berpotensi cuaca ekstrem adalah Kabupaten Tegal, Batang, Kendal, Temanggung, Kota dan Kabupaten Semarang, Jepara, Salatiga, Pati, Brebes, Demak, Rembang, Grobogan, dan Kudus.
Sementara pada Sabtu, 5 April 2025, wilayah yang berpotensi terdampak meliputi Jepara, Demak, Brebes, Kota dan Kabupaten Tegal, Pemalang, Banjarnegara, Wonosobo, Kota dan Kabupaten Magelang, Pati, Rembang, Purworejo, Temanggung, Kabupaten Semarang, Salatiga, Blora, Grobogan, Kebumen, Boyolali, Sragen, Klaten, Sukoharjo, Surakarta, dan Karanganyar. Sedangkan pada Minggu, 6 April 2025, cuaca ekstrem diperkirakan terjadi di Kabupaten Tegal dan Pemalang.
"BMKG mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor. Kami mengingatkan warga yang tinggal di daerah rawan longsor untuk segera melakukan evakuasi mandiri ke tempat yang lebih aman jika hujan deras berlangsung dalam durasi yang panjang," imbau Yoga.
Selain itu, masyarakat juga disarankan untuk tidak beraktivitas di luar ruangan saat terjadi hujan lebat disertai petir dan angin kencang. Area terbuka seperti di bawah pohon besar, baliho, serta tiang listrik perlu dihindari karena berisiko roboh akibat terpaan angin kencang. Pemerintah daerah dan instansi terkait juga diminta untuk melakukan langkah mitigasi guna mengurangi risiko bencana.
"Penyebarluasan informasi peringatan dini sangat penting agar masyarakat dapat lebih siap menghadapi potensi cuaca ekstrem. Jika diperlukan, akses ke daerah-daerah rawan terdampak bisa ditutup sementara selama peringatan cuaca ekstrem berlangsung," tambah Yoga. (MI/Liliek Dharmawan)