Belajar Filosofi 3N dan Etika Ki Hadjar Dewantara,  Nilai yang Masih Relevan bagi Pendidikan

Founder dan CEO Read Institute sekaligus cucu Ki Hadjar Dewantara, Antarina SF Amir. Metro TV

Belajar Filosofi 3N dan Etika Ki Hadjar Dewantara, Nilai yang Masih Relevan bagi Pendidikan

Surya Perkasa • 16 May 2025 18:37

Jakarta: DPP Partai NasDem menggelar bedah buku “Ki Hadjar: Sebuah Memoar” di NasDem Tower, pada Kamis, 15 Mei 2025. Buku ini mengulas perjuangan Ki Hadjar Dewantara membangun sistem pendidikan nasional yang berakar pada budaya, etika, dan kemerdekaan berpikir nilai yang masih relevan hingga kini.

Ki Hadjar Dewantara dikenal sebagai tokoh pendidikan yang melawan sistem kolonial lewat pendekatan humanis dan inklusif. Gagasannya kemudian melahirkan konsep pendidikan merdeka yang terus diperjuangkan bahkan setelah kemerdekaan Indonesia.

Founder dan CEO Read Institute sekaligus cucu Ki Hadjar Dewantara, Antarina SF Amir, menilai nilai-nilai pendidikan yang diwariskan sang kakek masih sangat kontekstual.

“Sistem pendidikan Ki Hadjar masih sangat relevan. Kita harus kembali ke akar, memahami pendidikan bukan sekadar transfer ilmu, tapi pembentukan karakter melalui etika, budaya, dan kemerdekaan berpikir,” ujar Antarina, dikutip dalam wawancara bersama Metro TV, Jumat, 16 Mei 2025.

Ia menyoroti pentingnya menghidupkan kembali filosofi 3N yang terdiri dari Niteni (memahami), Nirokke (meniru), dan Nambahi (mengembangkan). Filosofi yang menilai proses belajar harus menekankan pada pemahaman mendalam, keteladanan, dan inovasi berkelanjutan.

Buku ini diharapkan menjadi bahan refleksi bagi para pemangku kebijakan agar sistem pendidikan nasional tidak kehilangan jati diri dan tetap berpihak pada kemanusiaan dan kebudayaan.

(Calista Vanis)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Surya Perkasa)