Pesawat pengebom B-2 milik AS yang dapat menjatuhkan bom bunker-buster. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 22 June 2025 11:52
Washington: Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Sabtu malam mengatakan bahwa militer AS telah melancarkan serangan ke tiga situs nuklir utama Iran, termasuk Fordow yang disebutnya sebagai “permata mahkota” program nuklir Teheran.
“Ini adalah serangan yang sangat berhasil,” ujar Trump dalam sambungan telepon dengan kantor berita Reuters.
“Mereka (Iran) harus berdamai sekarang juga, atau mereka akan diserang lagi,” sambungnya.
Trump mengatakan bahwa pasukan AS telah menjatuhkan lima hingga enam bom pemecah bunker (Bunker Buster) ke fasilitas nuklir Fordow, sementara 30 rudal Tomahawk diarahkan ke dua situs lainnya: Natanz dan Isfahan.
Beberapa sumber dari pemerintahan AS menyebut bahwa pesawat pengebom siluman B-2 terlibat dalam serangan ini. Fordow, yang terletak di bawah gunung di selatan Teheran, selama ini diyakini sebagai salah satu fasilitas nuklir paling terlindungi milik Iran.
“Seluruh muatan bom dijatuhkan ke situs utama, Fordow. Fordow sudah hancur,” tulis Trump di platform Truth Social dan dikutip NDTV, Minggu, 22 Juni 2025.
Trump juga menyatakan bahwa semua pesawat AS telah keluar dari wilayah Iran dengan selamat, dan ia menyampaikan ucapan selamat kepada “para Prajurit Hebat Amerika.”
Dalam pidato singkat di Gedung Putih pada Sabtu malam, Trump melayangkan ultimatum ke Iran, bahwa Teheran harus bersedia “berdamai atau bersiap menghadapi serangan selanjutnya” di masa mendatang.
Sementara itu, media Iran Tasnim melaporkan bahwa sebagian dari kompleks Fordow memang terkena serangan udara musuh. Media publik Israel, Kan, mengutip seorang pejabat Israel yang menyatakan bahwa serangan AS ini dilakukan dengan “koordinasi penuh” bersama pemerintah Israel.
Sumber Gedung Putih juga menyebut bahwa setelah serangan berlangsung, Trump langsung melakukan pembicaraan dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Serangan ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan militer antara Israel dan Iran selama lebih dari seminggu terakhir, yang telah menimbulkan korban jiwa dan luka-luka di kedua negara.
Baca juga: Layangkan Ultimatum ke Iran, Trump: Berdamai atau Bersiap Hadapi Serangan Selanjutnya