200 Warga Asing Terkait Penipuan Online Diselamatkan dari Myanmar, Termasuk WNI

Kelompok warga yang terlibat dalam online scam di Myanmar yang ditahan pada Februari 2025. Foto: CNN

200 Warga Asing Terkait Penipuan Online Diselamatkan dari Myanmar, Termasuk WNI

Fajar Nugraha • 24 June 2025 15:54

Yangon: Lebih dari 200 warga negara asing yang diselamatkan dari pusat penipuan di Myanmar masih terdampar di sepanjang perbatasan negara yang dilanda perang itu dengan Thailand. Hal itu disampaikan kelompok pemberontak lokal yang mengawasi pemulangan mereka.

“Selama bertahun-tahun jaringan kriminal telah memperdagangkan ratusan ribu orang ke tempat-tempat penipuan di seluruh Asia Tenggara, termasuk banyak di sepanjang perbatasan Thailand-Myanmar. Lokasi itu dikenal sebagai tempat korban dipaksa bekerja dalam skema daring ilegal,” menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa, seperti dikutip AFP, Selasa 24 Juni 2025.

Karen National Army (KNA), kelompok pemberontak yang mengklaim telah memulangkan lebih dari 8.000 warga negara asing setelah menyelamatkan mereka dari pusat penipuan di wilayah Myawaddy, Myanmar dalam beberapa bulan terakhir, mengatakan saat ini mereka menampung 216 orang, termasuk warga negara Vietnam, Tiongkok, Filipina, dan Indonesia.

"Kami memberikan makanan dan perlengkapan medis kepada orang-orang ini," kata Juru Bicara KNA Naing Maung Zaw.

"Beberapa bahkan sedang hamil, dan kami menyediakan perawatan kesehatan untuk mereka,” ucap Zaw.

Sejak Februari, Thailand telah menghentikan pasokan listrik, internet, dan bahan bakar ke lima wilayah perbatasan Myanmar, termasuk Myawaddy, dalam upaya untuk mengganggu pusat-pusat penipuan, yang telah menjadi masalah keamanan regional yang meningkat.

Dua warga Myawaddy, yang terletak di seberang kota Mae Sot di Thailand, mengatakan bahwa tidak ada pasokan listrik dari Thailand selama berbulan-bulan.

“Listrik yang dipasok oleh pemerintah Myanmar tidak stabil, membuat sebagian besar pemukiman –,dan pusat-pusat penipuan di sekitarnya,– bergantung pada generator,” kata mereka.

Perdana Menteri Thailand yang sedang berjuang, Paetongtarn Shinawatra, mengatakan pada hari Senin bahwa pemerintahannya berencana untuk membatasi pasokan listrik ke operasi-operasi ilegal di Kamboja, menyusul penurunan tajam dalam hubungan antara kedua negara tetangga.

"Setelah kami memutus pasokan listrik dan air ke Myanmar, jumlah pengaduan menurun drastis," kata Paetongtarn kepada wartawan.

"Sejak itu kami mengetahui bahwa aktivitas kriminal telah berpindah dari Myanmar ke Kamboja,” ucap Paetongtarn.

Pemerintah Kamboja membantah tuduhan tersebut.

Tekanan internasional untuk menutup pusat penipuan tersebut meningkat setelah penculikan aktor Tiongkok Wang Xing, yang diculik setelah tiba di Thailand pada bulan Januari.

Ia kemudian diselamatkan oleh polisi Thailand, yang menemukannya di seberang perbatasan di Myanmar.

Jaringan kriminal, yang sebagian besar berasal dari Tiongkok, diketahui menjalankan beberapa pusat penipuan ini, termasuk yang berada di wilayah Myawaddy, menurut Institut Perdamaian Amerika Serikat.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)