Mengenal Operasi Midnight Hammer: Serangan AS terhadap Fasilitas Nuklir Iran

Fasilitas nuklir Isfahan yang hancur akibat serangan Midnight Hammer Amerika Serikat. Foto: Maxar Technology

Mengenal Operasi Midnight Hammer: Serangan AS terhadap Fasilitas Nuklir Iran

Putri Purnama Sari • 25 June 2025 17:25

Jakarta: Pada Minggu, 22 Juni 2025, dunia dikejutkan oleh sebuah operasi militer besar-besaran yang dilancarkan Amerika Serikat terhadap Iran, yang diberi nama "Operation Midnight Hammer". 

Serangan ini dilakukan di tengah memanasnya ketegangan geopolitik kawasan Timur Tengah dan meningkatnya kekhawatiran terhadap program nuklir Iran.

Apa Itu Operasi Midnight Hammer?

“Midnight Hammer” adalah operasi militer terkoordinasi yang diluncurkan pada malam hari, menyasar tiga fasilitas utama nuklir Iran: Fordow, Natanz, dan Isfahan. Operasi ini melibatkan:
  • Pesawat pembom siluman B-2 Spirit yang membawa bom penghancur bunker (bunker buster) GBU-57.
  • Rudal Tomahawk yang diluncurkan dari kapal selam Amerika Serikat di Teluk Persia.
  • Taktik pengelabuan radar dan operasi penerbangan jarak jauh lintas benua.
Dilansir dari BBC, Operasi Midnight Hammer ini melibatkan 125 pesawat militer AS dan menargetkan tiga fasilitas nuklir Iran. Tiga lokasi ini diserang pada Minggu dini hari sekira pukul 02.40 hingga 03.05 waktu Teheran.

Tujuan utama dari serangan ini adalah untuk melumpuhkan kemampuan nuklir Iran yang dianggap dapat mengancam stabilitas global dan keamanan sekutu-sekutu AS di kawasan.
 
Baca juga: Iran, israel, dan AS Berebut Narasi di Tengah Gencatan Senjata

Sementara itu, mengutip dari AFP, Donald Trump mengumumkan bahwa Israel dan Iran telah mencapai kesepakatan untuk melakukan gencatan senjata. 

Pengumuman ini disampaikan tak lama setelah Iran meluncurkan serangan rudal terbatas ke Pangkalan Udara Al Udeid di Qatar pada Senin malam, 23 Juni 2025, sebagai aksi balasan atas serangan terhadap tiga fasilitas nuklir miliknya sehari sebelumnya.

Dalam pernyataannya di platform Truth Social, Trump menyebut bahwa gencatan senjata bertahap akan dimulai Selasa tengah malam, 24 Juni 2025 waktu Timur AS dan akan berlangsung selama 24 jam. 

Ia menambahkan bahwa kedua pihak akan diberikan waktu enam jam untuk mengakhiri dan menyelesaikan misi yang sedang dijalankan sebelum gencatan senjata penuh diberlakukan.

Presiden AS tersebut menyatakan bahwa kesepakatan ini menandai “berakhirnya secara resmi” perang antara Israel dan Iran.

"Dengan asumsi bahwa semuanya berjalan sebagaimana mestinya, dan itu pasti akan terjadi, saya ingin mengucapkan selamat kepada kedua negara, Israel dan Iran, atas stamina, keberanian, dan kecerdasan yang mereka miliki untuk mengakhiri apa yang disebut sebagai 'PERANG 12 HARI'," tulis Trump di situs Truth Social miliknya. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Surya Perkasa)