Ilustrasi rupiah. Foto: MI/Susanto
Husen Miftahudin • 21 January 2025 10:02
Jakarta: Nilai tukar (kurs) rupiah pada pembukaan perdagangan hari ini mulai berani melawan kedigdayaan dolar Amerika Serikat (AS), setelah terpuruk berhari-hari hingga nyaris menyentuh level Rp16.400 per USD.
Mengutip data Bloomberg, Selasa, 21 Januari 2025, rupiah hingga pukul 09.44 WIB berada di level Rp16.322 per USD. Mata uang Garuda tersebut menguat 45 poin atau setara 0,27 persen dari Rp16.367 per USD pada penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Sementara menukil data Yahoo Finance, rupiah pada waktu yang sama berada di level Rp16.319 per USD, menguat 35 poin atau setara 0,21 persen dari Rp16.354 per USD pada penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Analis pasar uang Ibrahim Assuaibi memprediksi rupiah pada hari ini akan bergerak secara fluktuatif, meski demikian rupiah diprediksi akan menguat.
"Untuk perdagangan hari ini, mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup menguat di rentang Rp16.310 per USD hingga Rp16.370 per USD," ujar Ibrahim dalam analisis hariannya.
(Ilustrasi kurs rupiah terhadap dolar AS. Foto: MI/Susanto)
Optimisme pertumbuhan ekonomi Indonesia
Presiden Prabowo Subianto menegaskan dirinya merasa yakin dan percaya diri pertumbuhan ekonomi Indonesia bakal melebihi delapan persen di era pemerintahannya.
Walaupun tensi geopolitik dan geoekonomi, persaingan makin keras di antara blok-blok ekonomi antara kekuatan besar, semakin diperlukan kehati-hatian oleh semua unsur bangsa-bangsa, terutama Indonesia.
"Mungkin banyak pihak yang tidak sepakat bahkan nyinyir dengan target
pertumbuhan ekonomi yang ditetapkan. Namun, hal itu merupakan salah satu kelemahan elite politik di Indonesia, yaitu merasa tidak percaya diri dan elite di Indonesia lebih susah melihat kawan senang," ungkap Ibrahim.
Presiden Prabowo Subianto sangat mempercayai angka-angka ilmu pasti alam, yaitu ilmu matematika dan fisika. Menurutnya, angka ilmiah itu susah untuk berbohong.
Asalkan melakukan kalkulasi yang masuk akal, dia mengatakan dua tambah dua jumlahnya itu empat. Hanya dalam politik dua tambah dua jadi 22, mari tinggalkan hitungan ilmiah, yang terjadi adalah distorsi dan disfungsi.
Menurut Ibrahim, optimisme pertumbuhan ekonomi di atas delapan persen, harus dibarengi dengan konsumsi masyarakat yang terus meningkat, investasi asing kembali masuk, lapangan pekerjaan kembali marak.
"Sehingga masyarakat kelas menengah ke bawah kembali bekerja dan mimpi pertumbuhan ekonomi delapan persen akan terwujud," terang dia.